Satpam Jadi Muncikari PSK Bertarif Rp 800 Ribu

Surabaya.Metro Sumut
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap Eko Krismanto 38, muncikari yang menjajakan tiga PSK di hotel kawasan Jalan Diponegoro. Warga Jalan Manukan Lor 4-G Nomor 2 ini ditangkap lantaran terbukti menjual tiga korban kepada lelaki hidung belang. Kamis (29/09/2016).

Informasi yang dihimpun Media ini, Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi (Kompol) Bayu Indra Wiguno mengatakan bisnis yang dilakukan Eko berawal dari hobinya yang suka karaoke di beberapa hiburan malam di Surabaya. Pada saat itulah satpam komplek ini mendapat grup facebook dengan akun bernama Agel Devil. Dalam akun inilah akhirnya Eko mengenal para korban. Setelah itu, Eko menginvite BBM para korban. Setelah menjalin komunikasi, Eko lantas menawarkan korban untuk menjadi PSK dengan menjanjikan keuntungan yang cukup menggiurkan,” Setelah itu tersangka ini mulai menawarkan para korban kepada lelaki hidung belang dengan cara mem-broadcast foto dan jasa bisnis esek-eseknya kepada seluruh kontak BBM-nya “ Katanya.

Jika ada pelanggan yang tertarik, Eko langsung menjelaskan cara memesan gadis yang ia tawarkan. Eko juga menjelaskan tarif anak buahnya dari harga Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu. Setelah deal, maka pelanggan diminta uang muka sebagai tanda jadi. "Namun jumlahnya bervariasi antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu dengan cara ditransfer ke rekening tersangka," jelasnya.

Setelah pelanggan menyanggupi permintaanya, pelanggan diminta menentukan tempat kencan. Bisa di kontrakan atau di hotel dengan biaya ditanggung oleh pelanggan.  Setelah itu, Eko mengantarkan para gadisnya untuk bertemu dengan para pelanggan. "Karena jasanya ini, tersangka ini mendapatkan uang Rp 100 ribu yang diperoleh dari para korban," lanjut perwira dengan satu melati di pundaknya ini.

Kepada polisi, Eko mengaku sudah sering melakukan aksinya. Setidaknya sudah ada 30 pelanggan yang sudah menggunakan jasanya. Meski demikian, dia membantah jika ia meminta jatah kepada para korban. Sebab atas jasanya ini dia tidak mengenakan tarif. "Saya tidak pernah meminta mereka, saya hanya dikasih uang terima kasih dan uang rokok," jelasnya.


Dia  menjelaskan pekerjaannya ini hanya sebagai sampingan saja selain menjadi satpam. Sebab pekerjaan sampingannya ini hanya butuh gerakan jari saja sambil iseng. Jika ada rezeki, pasti ada saja pelanggan yang ingin menggunakan jasanya."Saya selalu mem-broadcast dalam waktu dua minggu sekali. Selain lewat BBM, saya juga menawarkannya kepada teman-teman lain," pungkasnya.(Indah).

Tidak ada komentar