Nada Dering Sang Mantan TemanAhok


Jakarta.MetroSumut.TemanAhok kembali diguncang prahara. Setelah isu gelontoran uang Rp 30 miliar kerekening mereka, kali ini muncul pernyataan sekelompok orang yang mengatasnamakan mantan relawan TemanAhok. Kamis (23/06/2016).

Informasi yang dihimpun Media ini, Mereka adalah Paulus Romindo, Richard Soekarno, Khusnul Nurul, Dodi Hendaryadi, dan Dela Novianti. Versi mereka, TemanAhok melakukan berbagai kecurangan dalam upaya meraup 1 juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai syarat mengusung Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta.

Paulus yang juga penanggung jawab KTP di Kelurahan Kamal, dengan nada berapi-api mengatakan bahwa menjadi relawan di TemanAhok layaknya bekerja di sebuah perusahaan. Paulus bergabung untuk TemanAhok dari Juni 2015 hingga Mei 2016 “ Katanya.

Guna meyakinkan publik, dia menunjukkan surat tugas atau kontrak kerja TemanAhok yang disodorkan kepadanya. Selama bergabung, kata Paulus, TemanAhok membuat capaian perolehan KTP dalam setiap pekannya. Bila angkanya tercapai, ada honor tambahan dari TemanAhok,” Kami bukan relawan, kami dikontrak, ada SK dan dibayar. Dapat seragam, per minggu 140 KTP honor Rp 500 ribu sampai minggu ketiga. Minggu keempat ditambah Rp 500 ribu. Sebulan Rp 2,5 juta “ Ungkap Paulus dalam jumpa pers di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 22 Juni 2016.

Soal KTP yang terkumpul, Paulus mengatakan ia mengakali beragam cara agar mencapai angka yang ditargetkan relawan pengusung Basuki Tjahaja Purnama tersebut,” Tidak ada data (KTP) yang real dan benar. Sampai korpos (atasan PJ) bermain semua. Ada barter KTP misal, Pinang Ranti sudah setor 140, nah abis itu dibarter bulan depan dengan kelurahan lain, misal Sukabumi Selatan. Verifikasi tidak maksimal. Mereka random telepon, cuma 10-15. Itu yang ngajarin atasan kita. Kita susah karena ada “ Ucap Paulus.

Mantan TemanAhok lainnya, Richard Soekarno menyebutkan bahwa sikap yang mereka sampaikan tersebut bukan sebagai bagian dari sakit hati. Mereka menyebut aksi mereka tersebut adalah untuk membongkar kebohongan publik yang dilakukan relawan Ahok,” Kami tidak ingin TemanAhok terus melakukan pembohongan public " Kata Richard.(sandy).


Tidak ada komentar