Stop Sayur Impor Ke Sumut
Medan.Metro
Sumut
Ketua
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) wilayah Sumut mendesak pemerintah
menghentikan impor sayur ke Sumatera Utara yang sebenarnya bisa dipenuhi dari
pasokan lokal. Ketua HKTI Sumut, Gus Irawan Pasaribu, mengungkapkan hal itu di
pusat kebun hidroponik hidro tani sejahtera Sei Mencirim baru-baru ini. Kamis
(27/07/2017).
Dia
membandingkan selama ini volume impor sayur yang masuk Sumut lumayan tinggi.
Walaupun sebenarnya Sumatera Utara merupakan sentra penghasil sayur namun
kapasitas impornya juga tinggi, kata Gus Irawan yang juga Ketua Komisi VII
DPR-RI ini. Kalau dibanding-bandingkan sejak lima tahun lalu, volume impor
sayur ke Sumut itu cenderung naik. “Malah kalau saya tidak salah di tahun 2012
jumlahnya meningkat hingga 35 persen. Padahal kita tahu sendiri sentra sayur
kita cukup banyak dari Simalungun, Karo dan wilayah tapanuli. Tapi kita harus
impor lo,” jelasnya.
Gus
mengatakan nilai impor sayur yang masuk Sumut itu nilainya ada di kisaran 30
juta dolar AS per tahun. Secara nasional jumlah impor sayur mencapai 500 juta
dolar AS per tahun. Permintaan paling banyak itu memang dari hotel terutama
standar internasional yang tak anggapannya tak bisa dipenuhi dari produksi
lokal. Dia menegaskan sayuran impor yang paling banyak masuk Sumut itu seperti
bawang merah, bawang putih, wortel, jamur, cabai, bayam, sayuran segar lainnya,
kentang dan kacang kapri. Sedangkan negara asalnya yakni China, Myanmar
(Burma), Australia, India, Thailand, Ethiopia, Malaysia, Vietnam, United
Kingdom (UK), Kenya dan Amerika Serikat.(Red/Mdn).
Post a Comment