Kota Semarang Sukses Dalam Jual Listrik Sampah Ke PLN
Semarang.Metro
Sumut
Kerja
Keras Kota Semarang untuk menangani masalah sampah dengan mengubahnya menjadi
bernilai ekonomis mulai membuahkan hasil. Salah satunya dengan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Jatibarang. Rabu (07/12/’2016);.
Informasi
yang dihimpun Media ini, Setelah melalui proses yang sangat panjang, akhirnya
PT PLN (Persero) bersedia membeli listrik dari PLTSa Jatibarang Semarang, Kepastian
pembelian listrik itu setelah dilakukan penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU) antara Direktur Utama PLN Sofyan Basir dengan Wali Kota
Semarang Hendrar Prihadi di Kantor Pusat PLN Kebayoran Baru, Jakarta, Senin, 5
Desember 2016.
Dalam
kesepakatan itu, PLN bersedia membeli tenaga listrik dari pengolahan sampah di
Kota Semarang seharga USD 18,77 sen atau setara Rp 2.496 per kwh untuk tegangan
tinggi dan menengah. Sedangkan, untuk tegangan rendah dibeli seharga 22,43 sen.
Harga itu sesuai Permen ESDM Nomor 44 Tahun 2015. Kesepakatan pembelian listrik
dari sampah ini akan berlaku selama 20 tahun.
Menurut
Sofyan, Pemanfaatan sampah menjadi pembangkit listrik merupakan sebuah
terobosan penanganan yang holistik mengenai masalah persampahan. PLTSa di
Jatibarang Semarang merupakan pengembangan thermal process atau pemanfaatan
panas melalui proses thermochemical,” Persoalannya bukan listriknya, tetapi
penanggulangan sampahnya “ Ungkap Sofyan, Rabu (07/12/2016).
Wali
Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan pihaknya akan terus serius menangani
persoalan lingkungan. Bukan hanya sekadar menjaga lingkungan, tetapi juga
memberi nilai tambah terhadap proses penanganannya,” Ini menunjukkan bahwa inovasi
yang dikerjakan mendapat dukungan sehingga masyarakat juga akan bergembira
menjalaninya. Ini sungguh bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan “ Katanya.
Pengelolaan
sampah dan penyediaan energi di Kota Semarang menjadi dua hal yang sangat
penting untuk digarap. Produksi sampah yang dikumpulkan di 261 TPS yang
tersebar di Kota Semarang mencapai 4.998,65 meter kubik per hari. Sedangkan,
volume sampah terangkut mencapai 4.349 meter kubik atau sekitar 87%,’ Untuk
menampung produksi sampah ini, TPA Jatibarang sebenarnya sudah cukup padat.
Saat ini sampah organik di TPA Jatibarang sebagian diolah menjadi granul pupuk organic
“ Ucap Hendi.
Hendi
menjelaskan, Selain itu, pemerintah kota Semarang bekerjasama dengan Kerajaan
Denmark mengolah sampah menjadi gas methana. Untuk tahap awal, hasil pengolahan
berupa gas metan disalurkan ke 100 rumah tangga secara gratis “ Jelasnya.
PLTSa
Jatibarang Semarang sudah dirintis sejak masa Wali Kota Sukawi Sutarip. Saat
itu, Sukawi mendatangkan banyak sekali investor maupun konsultan penanganan
sampah hingga akhirnya disepakati untuk dibangun PLTSa.
Proses
pengelolaan dan pembangunan PLTSa itu akhirnya bisa terwujud saat Wali Kota Semarang
dijabat Hendrar Prihadi,” Saya sempat beberapa kali diskusi dengan Pak Sukawi,
mantan Wali Kota “ Ungkap Hendi.(Romi).
Post a Comment