Seruan Perang TNI Bikin Pentolan Geng Motor Ketakutan
Jakarta.Metro Sumut
Salah seorang anggota Kopassus meregang nyawa di Jalan
Rajawali Kota Bandung dua pekan lalu. Sekelompok anak muda yang diduga pentolan
geng motor terduga kuat sebagai pelaku penusukan sang anggota. Tidak hanya
kabar itu menjadi heboh secara nasional. Senin (20/06/2016).
Informasi yang dihimpun Media ini, Menteri pertahanan
Ryamizard pun menyerukan perang kepada geng motor dan yang menjadi sorotan
utama tentu keempat klub motor di Kota Bandung yakni XTC, Brigez, Moonriker dan
GBR. Mereka terkenal kejam dan sadis di masa lalu.
Keempat klub motor ini memang tercatat sebagai geng
motor, Ulah mereka kerap meresahkan masyarakat umum Bahkan tindak kriminalitas
di Kota Bandung dan wilayah lainnya identik dengan nama mereka. Tidak mau disalahkan
Excalt to Creativity (XTC) Kota Bandung langsung sigap.
Mereka lalu menghubungi Polrestabes dan bersedia
membantu mencari pelaku. Secara internal para pengurus langsung menghubungi
setiap wilayah hingga ke ranting-ranting. Tujuannya hanya satu yakni
mengidentifikasi pelaku,” Yang saya dengar ada tentara yang mau pulang ke
baraknya, ada yang mencegat di wilayah Rajawali lalu ada kejadian itu. Saya
tidak tahu persisnya dan kita sudah omong dengan Polisi. Setelah kejadian itu,
24 jam kita koordinasi dengan Polrestabes, kita identifikasi itu siapa dan kita
cari tahu. Sampai di wilayah juga tahu, karena di wilayah bisa ada anggota
tetapi tidak terdaftar “ Kata Ketua XTC Kota Bandung M. Dicky Fauzia Rahman.
Lanjut Dicky, Tuduhan dan praduga memang diarahkan
keempat klub motor, Namun hal ini sangat disayangkan sebab hal itu bisa membawa
ketakutan bagi masyarakat Kota Bandung. Hal yang sama, efeknya pun pada keempat
klub yang bisa saling tuduh sejauh polisi belum mengungkap pelaku yang
sebenarnya,” Ya, (tuduhan) langsung mengarah keempat klub ini. Tapi misalkan
pelaku belum ditangkap ya tidak bisa dituduhkan ke salah satu, nanti malah
saling tuduh. Tapi kita sudah membantu polisi karena isunya terlalu besar.
Malah isu ini terlalu besar daripada informasi yang sebenarnya “ Ucapnya.
Menurut Dicky, Itu kan anggota dengan jumlah 20 motor
atau lebih gak jelas mereka dari mana. Apakah dia aktif dari kelompok mana kita
juga gak tahu. Kalau misalnya itu anggota mana dan kita nutup-nutupi boleh
seperti itu. Boleh misalnya itu anggota XTC dan kita nutup-nutupi. Sekarang kan
identitasnya gak jelas tapi judgenya geng motor lalu berantas semua “
Ungkapnya.
Kekecewaan Dicky terlihat jelas terlihat dari sorot matanya.
Disatu sisi sebagai pengurus dia sadar peristiwa itu bakal berdampak bagi nama
XTC oleh citra buruk yang sudah terlanjur tanam di benak masyarakat. Hanya
ketika polisi belum mengungkap pelaku maka cap dan tuduhan tetap dialamatkan
kepada mereka,” Fenomena ini sudah dua kali ke kita, tahun 2013 misalnya ada
kasus penusukan tentara dan pelaku tidak tahu sampai sekarang. Dan tuduhannya
sama ke geng motor. Keluar foto-foto BAP lama. Nah sekarang, mungkin 4 orang
pelaku dan kelompok lebih dari 40 orang malah belum ditemukan. Yang itu tidak
terungkap sekarang juga belum terungkap. Resiko sih kita karena jumlah banyak
dan punya sejarah di masa lalu ” Jelasnya.
Sejauh pelaku belum diungkap, Dicky berharap agar
kepolisian profesional dan tak sekedar mengumbar isu menakutkan masyarakat.
Menurut dia, pelaku bisa saja mengatasnamakan keempat klub sebenarnya bukan
anggota resmi. “Terlalu ditakuti, masyarakat juga seperti itu. Sebelum pelaku
ditangkap imbasnya ke empat ini dan meski kita lakukan kegiatan positif juga ya
rada takut karena capnya kan geng motor “ Tuturnya..
Dicky menambahkan, XTC sebagaimana klub motor lainnya
bersiap membantu polisi dan TNI untuk menemukan pelaku. Pintu markas XTC di Jl.
Ambon, Kota Bandung senantiasa terbuka. Terbukti, beberapa malam lalu, dua
petinggi TNI datang ke markas ini untuk berkoordinasi. Soal praduga dan tuduhan
masyarakat, lanjut dia tidak bisa disalahkan. Dia mengatakan semua pengurus
akan berusaha memulihkan citra kelam di masa lalu. (Sandy).
Post a Comment