Kapolri Datang Ke Polda Sumsel Untuk Launching Aplikasi “Polisi Wong Kito”
Palembang.Metro
Sumut
Kedatangan
jenderal kelahiran Palembang ini jadi salah satu yang ditunggu banyak pihak.
Wajar saja. Pada Jumat (28/04/2017), Kapolri pulang kampung untuk melakukan dua
agenda kerjanya.
Penerima
Bintang Adhi Makayasa itu akan me-launching aplikasi “Polisi Wong Kito” yang
menjadi terobosan kreatif Polda Sumsel.
Agenda
keduanya, menjadi inspektur upacara (irup) pada apel kesiapsiagaan
penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).“Kedua kegiatan itu
bertempat di Mapolda Sumsel,” kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto
yang juga teman satu angkatan Tito di Akpol 1987 itu.
Mantan
Kakorlantas Polri itu menjabarkan secara rinci terkait aplikasi “Polisi Wong
Kito”.
Kata
jebolan Lemhanas 2013 itu, aplikasi tersebut merupakan bentuk layanan
kepolisian terhadap publik yang berbasis IT (Information and Technology).
Adanya aplikasi “Polisi Wong Kito” ini sudah disosialisasikan seluruh jajaran
Polres.“Untuk sistem, perangkat, dan sumber daya manusia (SDM) yang
mengelolanya pun sudah siap. Begitu launching, Kapolri bisa langsung mengecek
kesiapan di seluruh Polres,” tutur pria yang menjabat Kapolda Sumsel sejak 16
Desember 2016 tersebut.
Pria
kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 19 Februari 1965 itu menyatakan kalau aplikasi
“Polisi Wong Kito” merupakan penjabaran instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi)
yang dilakukan Polda Sumsel.“Intinya, bagaimana memberikan pelayanan terbaik
kepada semua masyarakat dengan memanfaatkan kemajuan IT. Ini juga sebagai wujud
dari penjabaran program Kapolri tentang kepolisian profesional, modern, dan
terpercaya (promoter),” sambungnya.
Suami
Winny Charita itu mengungkapkan alasan aplikasi tersebut diberi nama “Polisi
Wong Kito” atau Polisi Orang Kita.
Penggunaan
bahasa Palembang untuk mengangkat kearifan lokal. Berusaha menempatkan polisi
bagian dari warga Sumsel.
Dengan
begitu, aplikasi ini diharapkan familiar bagi masyarakat. Cara mengunduh atau
men-download-nya pun mudah.“Ada di PlayStore semua handphone Android, ucapnya.
Setelah di-download, akan terlihat 11 fitur pada aplikasi itu. Setiap fitur ada
sub-fiturnya. Fitur pertama bertulis Antrean Online, memberikan kemudahan untuk
pelayanan Samsat. Masyarakat tidak perlu lagi mengantre di kantor-kantor
pelayanan Samsat. Cukup dengan fitur ini, dapat memilih waktu yang diinginkan,”
imbuhnya.
Fitur
kedua bertulis Lalu Lintas. Berisikan informasi seputar lalu lintas, Sistem
Informasi Administrasi Pajak Online (SIAPO), SIM Masuk Desa (SIMMADE), arus
lalu lintas dan lainnya.“Ini berkaitan dengan lalu lintas. Lihat saja sendiri
bagaimana canggihnya dan mudahnya informasi yang didapat dari fitur ini,”
lanjut Kapolda Sumsel.
Kemudian
ada fitur SKCK Online. Warga yang ingin membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) kini dapat mengurusnya secara online. Baik untuk permohonan SKCK maupun
perpanjangan.
Prosedur
pelayanan serta biayanya ada dijelaskan sana. Ada juga fitur Keluhan Pelayanan.
Pada fitur ini ada subfitur Propam yang memudahkan masyarakat untuk memonitor
perkembangan penyelidikan dan pengaduan.
Ada
juga fitur Info SDM yang berisi informasi mengenai penerimaan atau rekrutmen
anggota Polri. Fitur Binmas yang berisikan informasi seputar pembinaan
masyarakat, laporan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta
pendaftaran petugas Babinkamtibmas.
Kemudian,
ada pula fitur Berita yang berisi informasi dan berita Polda Sumsel serta seluruh
jajaran Polres di Sumsel. Ada fitur Tempat Penting. Terkoneksi dengan Google
Maps, fitur ini untuk membantu masyarakat yang mencari lokasi tempat-tempat
penting.
Fitut
SP2HP agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan penyidikan kasus yang
dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Selanjutnya
ada fitur Darurat. Kata Agung, masyarakat yang membutuhkan kehadiran polisi
dapat melakukan panggilan darurat dengan menekan panic button.“Polisi yang
berada pada radius 100 meter akan langsung mengetahui dan meluncur ke lokasi,”
bebernya.
Terakhir
ada fitur Laporan Masyarakat. Melalui fitur ini semua pengguna aplikasi Polisi
Wong Kito dapat melaporkan kejadian yang ditemukan langsung ataupun dialami
sendiri.
Usai
me-launching aplikasi “Polisi Wong Kito”, lanjut Agung, terkait karhutla, Sumsel
sudah bersiap sejak lama. Dari bencana asap 2015, Sumsel termasuk daerah yang
paling banyak hotspot (titik api)-nya, selain Jambi, Riau, dan Kalteng.“Kejadian
itu tidak boleh terulang. Kapolri akan memberi pengarahan langsung pada semua
personel penanggulangan bahaya karhutla,” pungkas Kapolda Sumsel.(Humas Polda
Sumsel).
Post a Comment