Tantangan Buat Akuntan Indonesia Hadapi MEA

Jakarta Metro Sumut
Dizaman era pasar bebas ASEAN menjadikan banyak profesi harus lebih mempersiapkan diri lagi, terutama dalam hal meraih sertifikasi, Tidak terkecuali profesi akuntan sebagai profesi yang vital dalam perekonomian nasional, akuntan Indonesia harus siap dan lebih mengejar ketertinggalannya. Kamis {18/02/2016}.

Informasi yang dihimpun Media ini, Dari data yang diperoleh Universitas Brawijaya Indonesia masih mengalami ketertinggalan dalam hal standardisasi mengenai profesi akuntan, Bahkan berdasarkan indeks daya saing, akuntan Indonesia masih berada di level 37 dari 140 negara, dengan posisi yang lebih rendah dibandingkan Singapura yang menduduki level 2, Malaysia yang menduduki posisi 18 serta Thailand di posisi 32.

Akuntan 01Sekjen Kemenristek Dikti sekaligus Anggota DPN Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Ainun Naim mengatakan bahwa seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan ekonomi global, tantangan yang akan dihadapi akuntan kedepannya akan semakin sulit. Perubahan teknologi dan ekonomi semakin cepat, Saat ini dunia sedang masuk ke dalam revolusi industri keempat yang dimotori oleh revolusi teknologi serta adopsi teknologi di big data. Bahkan saat ini negaranegara maju mulai melakukan investasi pada knowledge base investment yang merupakan prasyarat negara ekonomi maju “ katanya.

Lanjut Ainun, Perkembangan ini jelas menjadi tantangan tersendiri bagi profesi akuntan di masa kin, Untuk itu akuntan dituntut untuk menyiapkan strategi agar tetap relevan dengan perkembangan yang ada. Oleh sebab itu, profesionalisme serta peningkatan kualitas akuntan sangatlah diperlukan “ Ucapnya.

Sementara menurut Mardiasmo Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Semua orang yang berkecimpung di profesi akuntan merasakan perkembangan yang semakin dinamis sekaligus distruptif di beberapa tahun terakhir. Apalagi sejak terbitnya peraturan menteri keuangan mengenai Akuntan Beregister Negara, profesi akuntan berkembang menjadi profesi yang bisa dikatakan sangat lukratif dengan peluang dan kesempatan baru yang semakin terbuka lebar sekaligus penuh tantangan di nasional maupun global. Namun peluang juga muncul. Dengan adanya MEA, akuntan bisa lebih melebarkan sayapnya “ Ungkapnya.

Jika dilihat dari jumlah lulusan, profesi akuntan Indonesia memiliki peluang yang besar untuk bisa merajai di Asia Tenggara. Bahkan diprediksi, pada tahun 2020 jumlah lulusan akutansi akan menempati posisi ke lima di antara negara anggota G20, sehingga peluangnya akan semakin besar.

Ainun menambahkan, Dari total 204 juta lulusan di dunia, Indonesia berkontribusi sebanyak 6%. Tentunya ini dapat dilihat sebagai salah satu katalis bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing ekonomi Indonesia “ Tambahnya.{Melvy}.

Tidak ada komentar