Kebakaran Hutan Di Sumatera Sebabkan Malaysia Dan Singapura Terkena Polusi Udara Kabut Asap

Jakarta.Metro Sumut
Semua sekolah di lima wilayah diliburkan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia, Lantaran Indeks pencemaran udara makin buruk karena kebakaran hutan di Indonesia. Jumat (18/09/2015).

Informasi yang berhasil dihimpun Media ini, Lima wilayah tersebut adalah Kuala Lumpur, Putrajaya, Negara Bagian Selangor, Negara bagian Melaka, dan Negara bagian negeri Sembilan. Kementerian Pendidikan menegaskan semua sekolah di wilayah tersebut ditutup mulai 15 September. Terkait IPU (Indeks Pencemaran udara) mendekati 200.

Sebelumnya Menteri pendidikan, Datuk Seri Mahdzir Khalid menyatakan sekolah akan ditutup jika IPU mendekati tingkat 200.

Bahkan di Singapura IPU mencapai 222 pada hari Senin, 14 september. Hal ini akibat asap kebakaran hutan di Indonesia.

Kualitas udara di Kota Pekanbaru dan Palembang termasuk dalam kategori berbahaya. Jumlah titik api di Sumatra meningkat hampir 1.143 titik panas.

Sekitar 1.500 dari 6.000 hektare lahan gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir Sumatera Selatan dipadamkan oleh anggota TNI dan Brimob Polda Sumsel. Pemadaman ini berhasil dilakukan selama 4 hari.

Sementara informasi ini disampaikan oleh Dansub Satgas Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan wilayah Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir dan Dandim 0402 OKI/Ogan Ilir Letkol Kav Dwi Irbaya Sandra di lokasi kebakaran lahan gambut Desa Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Lubuk OKI, pada Senin 14/9.

Menurut Letkol Dwi Irbaya Sandra masalah utama pada proses pemadaman yaitu sumber air yang terbatas di lokasi kebakaran.

Walaupun kadang ada sumber air namun jumlahnya sedikit, Tidak jarang sumber air lokasinya jauh dari titik api. Selain sumber air, peralatan juga kurang memadai. Misalnya hanya ada satu mesin pompa air dengan panjang selang yang terbatas di Tanjung Beringin.
Peralatan yang minim tidak membuat anggota TNI patah semangat untuk memadamkan api agar tidak meluas. Letkol Dwi meminta pihak perkebunan untuk memperdalam kanal yang ada dengan cara mengeruk menggunakan eksavator. Sehingga air keluar untuk menyiram api di lahan yang terbakar.(Melvy).



Tidak ada komentar