BMKG Nyatakan Jarak Pandang Semakin Terbatras, Kabut Asap Riau Sampai Ke Singapura

Jakarta.Metro Sumut
Akibat dampak kabut asap tidak hanya dirasdakan olehg maysarakat Indonesia saja. Dampak kabut Asap akibat Pembakaran lahan dan Hutan Di Sumatra kian memburuk. Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Pada hari Jumat 11 September 2015 pagi menyakatakan kabut asap semkin parah dsan mengganggu jarak pandang di bebrapa Kota di Riau. Jumat (18/09/2015).

Informasi yang berhasil dihimpun Media ini, Kabar mengenai Kabut asap Tersebut tealh sampai ke Singapura. Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin merincuikan bahwa Jarak pandang dan kualitas udara di sejumlah kota terminator semakin mengkhawatirkan, diantaranya di Pekanbaru, Rengat, Dumai, serta Pelalawan, yang menjadi Kota terparah akibat kabut asap.

Andhito Pihak Kantor BMKG Tanjung Pinang mengatakan jarak oandang hanya 2,500 meter (m) dan sudah menggangu penrbangan dan transportasi “ Katanya.

Lanjut Andhito, Bahwa asap dari Riau juga mencemari Udara Malaysia, namun kondisinya jauhg lebih baik dibandingkan singapura. Secara umum jarak pandang di Malaysia msih mencapai 10 kilometer (km) namun tepatnya di Johor, yang dekat dengan kepulauan Riau mencapai jarak pandang hanya 4.000 meter (m) “ Ucapnya.

Menurut Andhito, Semantara jarak pandang di Riau sendiri khususnya pekan baru mencapai 2.000 meter (m) saja. Asap tersebut berasal dari kebakaran hutan di Rengat dan Kerintang Riau. Karena di daerah tersebut terdapat 5 titik api “ Ungkapnya.

Andhito menjelaskan, BMKG memantau Situasi kabut melalui Satelit Himawari 8. Dari Pantauan asap riau yang mencemari udara berpotensi dibawa angina menuju Singapura. BMKG untuk mengatasi hal tersebut sudah menerjunkan pasukan untuk memadamkan di Lokasi yang terbakar. upaya lainnya seperti hujan buatan sebaiknya dilakukan di wilayah daratan Sumatera karena angin tidak kencang. Namun untuk kepulaian Riau sendiri membuat hujan buatan akan sia sia “ Jelasnya.

Andhito menambahkan, Pada kepulauan Riau sendiri Titik panas terpusat di Inhu sebanyak enam Titik panas, inhil tiga titik panas, dan Pelalawan dua titik panas. Hingga saat ini Riau Juga masih mendapatkan Kiriman Asap dari Daerah dan Provins yang lain “ Tambahnya.(Melvy).
dikit, Tidak jarang sumber air lokasinya jauh dari titik api. Selain sumber air, peralatan juga kurang memadai. Misalnya hanya ada satu mesin pompa air dengan panjang selang yang terbatas di Tanjung Beringin.

Peralatan yang minim tidak membuat anggota TNI patah semangat untuk memadamkan api agar tidak meluas. Letkol Dwi meminta pihak perkebunan untuk memperdalam kanal yang ada dengan cara mengeruk menggunakan eksavator. Sehingga air keluar untuk menyiram api di lahan yang terbakar.(Melvy).



Tidak ada komentar