Ribuan Ikan Mati Di Marelan Diduga Akibat Limbah B3
Sekitar ribuan disejumlah tambak di kawasan Paluh Nibung Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan, dilaporkan mati mendadak diduga akibat pencemaran limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Marelan. Selasa (11/11/2025).
Sahdan Wakil Ketua Rukun Nelayan Kelurahan Paya Pasir mengatakan banyak ikan dan udang tewas akibat dari pencemaran lingkungan, yang bersumber dan gunungan sampah dan limbah cair (B3) di sekitar lokasi TPA. Dimana pengelola limbah di duga tidak berjalan sebagai mana mestinya " Katanya.
Lanjut Sahdan. Setiap kali hujan deras. Air hujannya bercampur limbah dan mengalir ke sungai Paluh Jering, dan Paluh Nibung yang merupakan sumber untuk pengairan tambak," Sehingga tambak mengalami pencemaran, dan menyebabkan kematian masal terhadap ikan, udang dan komoditas tambak lainnya " Ucap Sahdan.
Sahdan menjelaskan, Penimbunan limbah B3 milik industri (Pabrik) dilokasi TPA, yang kemudian terserap tanah dan merembes ke perairan sekitar Paluh Jering dan Paluh Nibung. Hal ini tentunya semangkin memperparah lingkungan hidup, dan memberikan dampak kerugian besar bagi masyarakat, terutama bagi pemilik tambak pembudidaya ikan dan udang " Jelasnya.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Kota Medan Abdul Rahman, sangat menyangkan atas terjadinya pencemaran, yang mengakibatkan ribuan ikan mengalami kematian di dalam tambak," Kita dari DPC HNSI Medan mengharapkan kepada pengelola TPA, untuk dapat mengoptimalkan dan menghilangkan dampak lingkungan yang dapat merugikan masyarakat " Ungkap Abdul Rahman yang juga Ketua Relawan Wak Young Sumatera Utara.
Abdul Rahman mengatakan atas peristiwa itu DPC HNSI Medan, Agar Pemerintah Kota Medan dan pengelola TPA Marelan dapat memberikan kompensasi kepada pemilik tambak ikan dan udang, Karena akibat dari pencemaran itu, pemilik tambak budidaya ikan dan udang, mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Bau busuk bangkai ikan masih tercium setelah insiden keracunan limbah terjadi, dan hal ini dirasakan langsung oleh warga yang tinggal di sekitar tambak. (Hamnas).

Post a Comment