Masih Banyak Tangki Kencing Dan Gudang Siong Minyak Di Wilayah Medan Utara

Belawan.Metro Sumut
Masih banyak dan tidak ada habis-habisnya para supir tangki yang membawa Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Depo Pertamina Medan Labuhan semakin menggila, Mereka para supir tangki tidak segan lagi " Kencing " (menjual BBM) hasil curiannya ke siong minyak, Seperti di Jalan KL Yos Sudarso Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan dekat Pangkal Titi Belawan, Dan gudang siong didaerah Kota Bangun Kecamatan Medan Deli, Dekat SPBU Kota Bangun. Kamis (24/04/2019).

Hasil pantauan di lapangan, Terdapat beberapa tempat di Medan Utara seperti Pangkal Titi Labuhan, Belawan, Kota Bangun, Dan Terjun, Menjadi gudang siong minyak, Seakan-akan tidak takut ketahuan dengan Pertamina dan pihak Kepolisian saat menjual BBM hasil pencurian atau permainannya yang diduga dengan oknum pegawai pengisian BBM di Pertamina Labuhan Deli Sumatra Utara.

Hal ini terjadi karena lemahnya pengawasan dari Pertamina sehingga para supir dengan leluasa menjual hasil curiannya kepada para mafia BBM yang banyak terlihat di jalan-jalan sekitar Medan bagian Utara, Apalagi Mobil Tangki saat menjual BBM hasil curiannya sangat dekat dengan depo Pertamina Labuhan Deli.

Menurut Muctar (35), Seorang warga yang setiap harinya melintas di Jalan KL Yos Sudarso mengatakan pemandangan seperti ini sudah biasa terlihat dan setiap hari terjadi," Para supir-supir ini sudah biasa menjual hasil curian BBMnya ke mafia minyak ini. Biasanya para sopir mengantri kencing (menjual BBM hasil curiannya) seakan BBM yang mereka bawa dan jual adalah milik mereka sendiri " Kata Muctar.

Kuat dugaan, Bebasnya para sopir tangki menjual BBM karena ada permainan antara supir dengan orang Pertamina yang mengisi BBM ke tangki sewaktu mengisinya di Depo Pertamina Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara.

" Kalau tidak, Mana berani mereka para supir menjualnya, Dan juga para mafia minyak penampungnya ini juga sudah pasti ada setorannya kepada pihak berwajib kalau tidak mana berani mereka bang " Ucap warga dengan kesal. (Red).

Tidak ada komentar