Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Capai 92%, April Siap Dioperasikan
Kuala
Tanjung.Metro Sumut
PT
Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 saat ini tetap fokus dalam
menjalankan program Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung untuk mewujudkan Kuala
Tanjung sebagai Pelabuhan Hub Internasional sebagaimana yang diharapkan
pemerintah. Saat ini progres pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sudah mencapai
92% untuk sisi laut dan 71% untuk sisi darat, kamis (09/11).
General
Manager PT Pelindo 1 Cabang Kuala Tanjung, Agus Deritanto menyebutkan Pelabuhan
Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam 4 tahap, yaitu tahap I Pengembangan
Terminal Multipurpose Kuala Tanjung yang disiapkan dengan kapasitas 500 ribu
TEUs, tahap II Pengembangan Kawasan Industri 3000 Ha (2016-2018), tahap III
Pengembangan Dedicated/Hub Port (2017-2019)
dan Tahap IV pengembangan kawasan industri terintegrasi (2021-2023).
Pelabuhan
Kuala Tanjung yang diproyeksikan akan menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi
hub internasional di kawasan barat Indonesia ini dikembangkan secara bertahap
dan nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs.
Pengelola
Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung dilaksanakan oleh PT Prima Multi
Terminal yang merupakan anak usaha gabungan dari Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang meliputi: Pelindo 1, PT PP Tbk, dan PT Waskita Karya Tbk. Saat ini
tercatat Pelindo 1 menguasai saham mayoritas di PT Prima Multi Terminal sebesar
55%, PT PP memegang 25%, sedangkan PT Waskita Karya memiliki sisanya yaitu 20%.
Agus
menambahkan untuk mencapai target pembangunan pelabuhan ini, pihaknya
mempercepat proses pembangunan yang dikerjakan siang dan malam.
“Kita
kebut pembangunannya siang dan malam. Mudah-mudahan, proses pembangunannya
selesai sesuai target kita, Desember tahun ini dan diharapkan pada bulan April
tahun depan sudah bisa dioperasikan,” terangnya.
Tidak
ada kendala berarti dalam proses pembangunan pelabuhan tersebut, kecuali faktor
alam. lanjut Agus selain itu Faktor lainnya adalah masalah pembebasan lahan,
akses keluar masuk kenderaan menuju pelabuhan tersebut.
“Sekitar
satu hektar lagi akses lahan yang saat ini sedang dalam proses pembebasan. Tapi
itu tidak menjadi kendala dibandingkan dengan faktor alam seperti cuaca buruk.
Namun, kita bisa mengantisipasinya dengan mengebut pembangunanya siang dan
malam,” ungkapnya.
ACS
Humas Pelindo 1 menambahkan bahwa untuk mewujudkan terminal multipurpose di
Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo 1 juga sedang menyiapkan kawasan industri yang
terpadu atau Industrial Gateway Port Kuala Tanjung seluas 3.000 hektar.
“Pelabuhan Kuala Tanjung ini direncanakan juga dengan pengembangan kawasan
industri yang dapat semakin menurunkan biaya logistik serta berpeluang untuk
menciptakan skala ekonomi. Diharapkan dengan adanya Pelabuhan Kuala Tanjung
mampu meningkatkan kinerja logistik dan daya saing Indonesia sehingga bisa
berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi,” jelas Fiona.(Hamnas).
Post a Comment