Diserang Virus, Ratusan Hektar Padi Petani Di Bahorok Menguning
Bahorok.Metro
Sumut
Ratusan
hektar tanaman padi di Daerah Irigasi (DI) terserang hama. Tiga Desa, Kecamatan
Bahorok Kabupaten Langkat itu yakni Desa Timbang Lawan, Sampe Raya dan Timbang
Jaya. Ha ini mengakibatkan padi yang ditanami masih berumur 1,5 bulan
menguning.
"Kami
juga gak tahu terserang hama apa tanaman padi kami. Kalau seperti ini hancur
semua tanaman dan bisa gagal panen kami ini," jelas Mulyono, warga petani
Desa Desa Timbang Jaya, Kamis (13/7).
Dijelaskan
pria berusia 51 tahun ini, serangan hama kali ini seperti jenis virus blasé
kuning daun. "Gejalanya sama persis, tiba-tiba daun menguning dan kerdil.
Namun tidak ditemukan bintik-bintik di daun dan di ujung," papar dia.
Dirinya
meyakini, kondisi ini akibat tidak adanya keseimbangan suhu. Karena belakangan
suhu dinilai tak menentu. Terkadangvterjadi hujan deras dan terkadang panas
terik. "Mungkin ini juga fakto yang membuat tanaman padi kami jadi
rusak," tegas pria bertopi ini.
Biasanya,
ungkap dia, tanaman terserang penyakit dimaksud disaat tanaman mengalami embrio
kecil (bunting muda). Ini berbarengan dengan tanaman mengalami penambahan
anakan di lapangan. "Tidak ada solusi lain kecuali dilakukan pemupukan
ekstra serta biasanya tanaman akan pulih
kembali mencapai 60 %.
"Penyaluran
pupuk bantuan bersubsidi di musim tanam kali ini sesuai jadwal namun jika kondiis lapangan demikian
sebaiknya petani merawat tanaman dengan pemupukan tambahan," timpal dia.
Sementara
tim Pengamat tanaman padi dinas Pertanaian Ketahanan Pangan Langkat yang
ditugaskan di Kecamatan Rahmatsya menjelaskan lahan petani mengalami kejenuhan
akibat unsur hara minim. Pihaknya
membantah tanaman terserang penyakit blasé kuning daun diakibatkan Virus-penyakit.
"Hal
ini berdasarkan hasil wawancara di lapangan. Petani terlambat memupuk tanaman
berkaitan dengan Hari Raya Lebaran
kemaren," kata Rahmadsyah.
Oleh
karena itu, jelasnya, kondisi tanaman yang
mengalami daun kuning ini berbeda dengan serangan Blase Kuning daun.
Dilapangan ditemukan areal tanaman yang
menguning dalam kelompok berbaris rapi serta ujung daun tidak ditemukan
bintik-bintik atau bercak . "Kerusakan mencapai 2-3 % dari 752 Ha lahan
perswahan," tegasnya.
Terpisah
Staf dinas Pertanian Ketahanan Pangan (Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD) Ir
Ruslan Angkat saat dikonfirmasi di kamar kerja membenarkan hal itu.Petani di
sarankan untuk lebih jeli mengamati
perkembangan tanaman di lapangan. "Secepatnya kita akan melaporkan hal ini
melalui kelompok tani (Poktan) dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untu segera
dikordinasikan," tegasnya. (lkt-1).
Post a Comment