Di Muara Enim, Seorang Ayah Cabuli Anaknya Selama 6 Tahun Sejak Usia 11 Tahun
Muara
enim.Metro Sumut
Sungguh
bejat dan tega yang dilakukan oleh S (38), warga Desa Hidup Baru, Kecamatan
Benakat, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Selasa (13/06/2017).
Sebagai
ayah bukannya melindungi anaknya, namun sebaliknya malah merengut kegadisan
anak kandungnya sendiri D (16). Dan yang lebih tragisnya lagi, korban diperkosa
sejak tahun 2012 sampai April 2017.
Berdasarkan
informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, pada Sabtu (10/06/2017), aksi
pemerkosaan ayah terhadap darah dagingnya sendiri tersebut, terjadi sekitar
tahun 2012 lalu, pada saat itu korban masih berusia sekitar 11 tahun.
Pertama
kali aksi tersebut dilakukan pelaku di rumahnya ketika ibunya sedang di luar
rumah. Karena masih kecil dan takut diancam akan dibunuh jika melapor,
perbuatan tersebut berjalan mulus.
Merasa
aman, ternyata perbuatan tersebut kembali dilakukan pelaku setiap ada
kesempatan seperti di rumah atau di kebun terutama ketika suasana sedang sepi.
Jika
di rumah, menunggu ibu korban keluar rumah seperti ke kebun atau nonton TV di
rumah tetangga.
Namun
jika ibunya ada di rumah, pelaku mengajak korban untuk pergi ke kebun dan
melampiaskan nafsu birahinya di kebun, sehingga sudah tidak terhitung lagi
sudah beberapa kali aksi tersebut dilakukan oleh pelaku selama enam tahun. Dan
untuk menjaga kerahasiaannya, setiap usai menyetubuhi korban, pelaku selalu
mengancam akan membunuhnya.
Namun
seiring waktu dan tubuh korban semakin besar, pelaku selain mengancam juga
bersumpah dan berjanji di depan korban untuk tidak mengulangi lagi
perbuatannya.
Namun
ternyata sumpah dan janji hanya untuk meredam pemberontakan korban supaya tidak
melawan dan mengadu ke orang lain. Karena pelaku tidak kunjung sadar dan selalu
mengingkari sumpah dan janjinya, akhirnya korban yang takut akan keselamatan
dirinya memilih mengungsi dan tidur di rumah neneknya.
Melihat
hal tersebut, pelaku tidak senang dan marah sambil memaksa korban untuk pulang
ke rumahnya. Karena sudah kesal dan tidak tahan lagi atas perlakuan biadab
ayahnya terhadapnya, akhirnya korban melawan dan membongkar perbuatan ayahnya
dengan mengadukannya ke ibu dan keluarga besarnya.
Mendengar
keterangan korban, sontak keluarga besarnya marah dan langsung mencari pelaku
di rumahnya, namun ternyata pelaku sudah keburu menghilang. Karena tidak
senang, akhirnya korban dengan ditemani keluarga besarnya mendatangi Polsek
Gunung Megang dan mengadukan aksi bejat tersebut.
Usai
mendapatkan laporan petugas langsung meluncur melakukan pencarian namun pelaku
menghilang dan tidak kunjung pulang sehingga petugas terus melakukan
pengejaran.
Sementara
itu, Kades Hidup Baru, Antoni, membenarkan adanya kejadian tersebut. Kejadian
itu terungkap gara-gara pelaku marah kepada korban karena tidak mau disuruh
pulang ke rumah. Korban yang takut akan dicabuli kembali, menolak untuk pulang.
Dan puncaknya korban kesal dan marah sehingga melawan dan tercetuslah sebuah
rahasia jika selama ini kesuciannya dan masa depannya telah direngut oleh ayah
kandungnya sendiri.
Mendengar
hal tersebut, ibu dan keluarga besarnnya tidak terima dan akhirnya mengadu ke
perangkat desa dan Polsek Gunung Megang. Sekarang pelaku masih buron.“Kami
imbau kepada pelaku untuk secepatnya menyerahkan diri, jangan sampai masyarakat
yang mendapatkannya,” ujar Antoni.
Ketika
dikonfirmasi ke Kapolres Muara Enim, AKBP Leo Andi Gunawan melalui Kapolsek
Gunung Megang, AKP Iwan, pihaknya memang sudah mendapatkan laporan tersebut dan
pelaku masih dalam pengejaran.“Pelaku usai melampiaskan nafsu bejatnya selalu
bersumpah tidak akan mengulangi kembali, namun ternyata kembali melakukannya,”
ujar AKP Iwan.(Humas Polda Sumsel/Polres Muara Enim).
Post a Comment