Kasus Meninggalnya 2 Mahasiswa Di Ogan Ilir, Menristek Dikti Akan Panggil Rektor Unsri
Ogan
Ilir.Metro Sumut
Satu
hari pasca tenggelamnya dua mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), Fakultas
FKIP Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yakni korban inisial MTH (19) dan KI
(19), pada Minggu (26/03/2017), sekira pukul 15.00 wib, sejumlah petugas
Kepolisian dari Unit identifikasi Polres Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan,
mendatangi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) tempat tewasnya dua mahasiswa
Unsri yang tenggelam didalam danau buatan yang berjarak lebih kurang 3
kilometer dari kampus utama Unsri tersebut, pada Senin (27/03/2017), sekira
pukul 09.00 wib.
Di
lokasi, petugas menemukan sejumlah perangkat peralatan yang digunakan oleh
penyelenggara kegiatan, antara lain denah peta lokasi penyeberangan dua orang
mahasiswa yang tewas tersebut.
Kemudian
kaos kaki, sandal, tali rafia, serta ranting kayu yang terpasang di sisi kiri
kanal yang dilalui oleh dua orang mahasiswa tersebut.
Menurut
Kepala Satuan Reserse Kriminal, AKP Ginanjar Aliya Sukmana SIK, pihaknya saat
ini masih mendalami serta melakukan upaya penyelidikkan di TKP.
Di
lokasi, kita amankan sejumlah peralatan yang digunakan saat penyelenggaraan
kegiatan, tutur AKP Ginanjar.
Sementara
itu, terkait tewasnya dua mahasiswa Universitas Sriwijaya ini, Menristek Dikti
M Nasir akan memanggil Rektor Unsri Anies Saggaf untuk meminta penjelasan.
“Saya
akan pangil rektornya untuk mengetahui secara detail,” kata Nasir, di sela
sosialisasi Program Beasiswa Bidikmisi di Pesantren Mambaul Anwar, Denanyar, Jombang,
Jawa Timur, Selasa (28/03/2017).
Mantan
Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pada 2014 itu mengatakan bahwa
pemanggilan Rektor Unsri salah satunya bertujuan untuk mengetahui pihak yang
bertanggung jawab dalam kasus tewasnya dua mahasiswa di kampus tersebut.
Menurut
dia, sebaiknya memberi peringatan kepada tim pembina terkait insiden tewasnya
mahasiswa di lingkungan kampus.
“Saya
juga akan menunggu hasil investigasi kasus,” kata Nasir.
Nasir
mengatakan, sejauh ini dirinya telah mendapat penjelasan singkat dari Rektor
Unsri, yang menjelaskan bahwa tewasnya dua mahasiswa itu terjadi di luar
rangkaian acara pendidikan dasar (diksar) kepemimpinan.
Namun,
peristiwa itu terjadi di acara syukuran pasca-kegiatan utama.
“Nanti
hari Kamis (30/03/2017) akan laporan ke Jakarta dan saya tugaskan Dirjen
Kemahasiswaan, yang harus dilacak apakah terjadi kekerasan atau tidak,” tutur
Nasir.
Menurut
Nasir, sebaiknya memberi peringatan kepada tim pembina terkait insiden tewasnya
mahasiswa di lingkungan kampus.
“Saya
juga akan menunggu hasil investigasi kasus,” kata Nasir.
Sebelumnya,
Rektor Unsri juga telah melayat ke rumah duka kedua mahasiswa tersebut. Anies
menyatakan kedua mahasiswa itu adalah peraih beasiswa Bidikmisi dari pemerintah
pusat.
“Tidak
ada kalau perpeloncoan, karena itu murni kegiatan pelatihan dasar leadership
(pelatihan kepemimpinan, red). Tapi kalau dari kepolisian nyatakan ada tindakan
pidana, panitia harus bertanggung jawab sesuai hukum,” ujar Anies kepada
wartawan, di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (27/03/2017).
Anies
menyampaikan hal itu saat menyambangi rumah duka salah satu korban, MTH, di
Jalan Supersemar, Lorong Kalpataru I, Palembang, Sumsel. Korban merupakan
mahasiswa Unsri Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) angkatan 2016.
Seperti
diketahui, diduga tidak bisa berenang, dua mahasiswa Universitas Sriwijaya
(Unsri) tewas tenggelam di danau buatan yang berada di dalam lingkungan kampus
Unsri Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Tenggelamnya
dua mahasiswa Unsri tersebut saat mereka mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar
Organisasi Kepemimpinan BEM FKIP Unsri sebagai salah satu syarat. Kegiatan
berupa penyeberangan basah di tepi danau buatan tersebut.(Humas Polda
Sumsel/Polres Ogan Ilir).
Post a Comment