Aparat Saat Hadang Penggusuran Lahan, 15 Petani Jadi Korban Kekerasan

Medan.Metro Sumut
Anggota SPI Basis Mekar Jaya terlibat bentrok dengan petugas gabungan, Polisi, TNI dan Satpol PP, Bentrokan terjadi saat petani Desa Mekar Jaya, Kabupaten langkat menolak alat berat masuk kedalam lahan pertanian untuk menggusur lahan milik petani. Senin (21/11/20160.

Informasi yang dihimpun Media ini, Lahan seluas 554 hektar itu diklaim masuk dalam Hak Guna Usaha PT. LNK. Bentrokan terjadi usai perundingan petani dengan kepolisian yang tak memiliki titik temu.

Ketua DPW Serikat Petani Indonesia Sumut Zubaidah mengatakan kepolisian sudah berulang kali melakukan negosiasi kepada masyarakat. Namun masyarakat tetap menolak penggusuran lahan,” Tidak ada titik temu. Makanya petugas gabungan dengan kekuatan penuh memaksa masuk kedalam lahan “ Kata Zubaidah saat memberi keterangan kepada pers di Aula Sintesa, Jalan Eka Rasmi, Medan Johor, Minggu (20/11/2016) sore.

Polisi sudah datang ke lahan sejak, Sabtu (12/11/2016). Terjadi negosiasi antara polisi dengan petani. Namun ditolak. Pada hari berikutnya, alat berat sudah mulai berdatangan. Sehingga para petani semakin gusar.

Akhirnya alat berat mulai beroperasi. Proses masuknya alat berat juga dikawal aparat gabungan. Akhirnya bentrokan pecah saat alat berat masuk kelahan,” Mereka langsung membabi buta memukuli petani dan menghancurkan lahan. Akibatnya, tanaman, karet, sawit, ubi dan pisang. Mereka hancurkan pakai alat berat “ Ucap Zubaidah.

Total ada 15 orang petani yang mengalami luka-luka karena dihajar petugas.Bahkan petani yang kepalanya pecah. Kabar yang beredar, beberapa petugas juga mengalami luka-luka saat bentrokan. Zubaidah juga menuturkan, ada anak-anak yang menjadi korban.  Hingga saat ini, akses keluar masuk desa masih ditutup oleh aparat kepolisian,” Ada anak anak jadi korban. Itu korban kekerasan kepolisian.Bahkan ada orang tua kami, Saleh, jadi korban kekerasan dari kepolisian juga “ Ungkap Zubaidah.

Saat ini, petani di Mekar Jaya tak memiliki harapan hidup. Karena tanaman yang menjadi penghidupan mereka sudah dihancurkan,” Sampai sekarang pemerintah absen dan tak mau mendengar rakyatnya yang menderita “ Kata Zubaidah.


DPW SPI Sumut menuntut pemerintah Provinsi Sumut mencabut izin PT LNK. Mereka juga mendesak kepolisian agar angkat kaki dari lahan milik petani,” Para petani disana trauma dengan aparat. Kami juga minta Komnas HAM dan Kompolnas melakukan investigasi atas kasus kekerasan aparat terhadap petani “ Tegas Zubaidah.(Red).

Tidak ada komentar