Enam Perusahaan Bersaing Mendapatkan PLTP Chevron
Jakarta.Metro
Sumut
Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan ada enam perusahaan yang kini
bersaing mendapatkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak
berkapasitas 377 megawatt (MW) dan PLTP Derajat dengan kapasitas 255 MW. Proyek
ini sedang dilelang oleh Chevron Geothermal Indonesia Ltd. Selasa (25/10/2016).
Informasi
yang dihimpun Media ini, Yunus Saefulhak Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM
mengatakan enam perusahaan yang tertarik mengakuisisi dua aset PLTP Chevron.
Yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pertamina Geothermal Energy, PT Medco
Power, PT Star Energy, Mitsui dan Marubeni “ Katanya.
Terkait
transaksi itu, Kementerian ESDM hanya melakukan kontrol agar penjualan tersebut
tidak lantas menurunkan produktivitas terhadap kedua aset. Sehingga penjualan
listrik ke PLN tetap stabil, baik sebelum maupun sesudah akuisisi.
Lanjut
Yunus, sebelumnya ada 44 perusahaan yang berminat dan dari enam yang tersisa
tersebut akan mengajukan proses selanjutnya, sekitar bulan November. Yakni
mengajukan dokumen penawaran kepada Chevron. "Termasuk program kerja dan
harga berani berapa. Setelah itu baru dievaluasi, pemenangnya baru Desember
atau Januari “ Ucapnya.
Yunus
menjelaskan, Pembeli dua aset itu harus
memiliki kinerja yang sama seperti Chevron. Lalu tidak ada masalah terkait
tenaga kerja dan keamanan proyek. I Made
Suprateka, Kepala Unit Komunikasi Korporat PLN, mengatakan, pihaknya sudah
melakukan pembicaraan awal dengan pihak Chevron. Kontrak jual-beli listrik
antara Chevron dengan PLN akan habis pada tahun 2020 mendatang,” Tidak ada
kewajiban bagi PLN memperpanjang kontrak tersebut hingga tahun 2040 “ Jelasnya.
Menurut
Yunus, Artinya jika ada pihak lain yang berhasil membeli aset Chevron itu,
belum tentu PLN mau membeli listriknya lagi setelah tahun 2020,” Kalau kami
tidak beli produksi geotermalnya, mubazir, itu jadi tidak ada harganya “ Jelasnya.
Tafif
Azimuddin, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE),
mengatakan, akuisisi tersebut merupakan rencana sang induk usaha, PT Pertamina.
PGE merupakan perusahaan geotermal terbesar dengan memiliki empat wilayah kerja
berkapasitas 437 MW “ Katanya.
Sementara
Fazil Erwin Alfitri, CEO PT Medco Power Indonesia mengatakan menggakui,
pihaknya salah satu dari perusahaan yang berniat mengakuisisi dua aset itu “
Ucapnya.(Sandy).
Post a Comment