Polda Sumut Kejar Pelaku Penembak Tiga Wartawan

Medan.Metro Sumut
Korban tiga wartawan penembakan dikampung kubur Kecamatan Medan Petisah masih terkapar di RS Bhayangkara Polda Sumut. Ketiganya baru saja menjalani operasi pengambilan peluru yang bersarang di dagu dan kening kepala mereka. Minggu (29/11/2015).

Informasi yang dihimpun Media ini, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan pihaknya langsung bergerak cepat membawa ketiga wartawan media online itu ke rumah sakit dan melakukan pengejaran terhadap pelakunya. Olah tempat kejadian perkara (TKP) pun telah dilakukan petugas, Ada satu butir peluru mimis warna kuning yang berhasil diamankan dari TKP “ Katanya.

Lanjut Helfi, pelaku menembak ketiga wartawan itu dengan senjata airgun berpeluru gotri atau mimis. Saat ini pengejaran sedang dilakukan, Pelaku penembakan dengan airgun ini dapat dijerat dengan Pasal 2 UU Darurat No 12 Tahun 1951. Ancamannya maksimal 10 tahun penjara “ Ucapnya. 

Helfi menjelaskan, pria yang mengaku menjadi korban pembegalan ternyata membuat laporan palsu. Ternyata sepeda motornya digelapkan oleh temannya sendiri,“ Mereka berselisih dan kasusnya dilaporkan ke Polsek Medan Baru. Tapi ternyata setelah diselidiki, laporan itu palsu “ Jelasnya. 

Berita sebelumnya, tiga wartawan media online Medan terkapar diberondong tembakan di Kampung Kubur, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (29/11/2015). Ketiga korban adalah Nicolas Saragih (24), Arifin (34) dan Fahrizal (25).

Saat ini kondisinya kritis pasca operasi pengeluaran peluru yang bersarang di tubuh mereka. Ketiganya masih terbaring di Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RS Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KG Wahid Hasyim, Kecamatan Medan Baru.

Kasus penembakan ini berawal saat ketiga korban dan lima rekan wartawan lainnya berada di Mapolsek Medan Baru. Saat itu ada seorang pria yang melapor telah menjadi korban begal di Kampung Kubur. Usai membuat laporan, sejumlah petugas Polsek Medan Baru dan pria yang mengaku menjadi korban begal itu pun datang ke lokasi. 

Ketiga korban dan lima wartawan lainnya pun ikut petugas ketempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan peliputan. Namun saat petugas dan sejumlah rekan lainnya bergerak, ketiganya tertinggal di belakang. Nicholas kemudian melihat ada seorang pria mendorong sepeda motor yang nomor platnya sama dengan sepeda motor yang dilaporkan telah dibegal.

Saat Nicholas, Arifin dan Fahrizal mendekati pria yang mendorong sepeda motor tersebut, mereka malah diteriaki maling. Dalam sekejap ratusan warga mengepung mereka. Tak ingin jadi bulan-bulanan, ketiganya pun mengaku wartawan yang sedang melakukan peliputan.

Pengakuan itu membuat warga semakin emosi. Tiba-tiba ada seorang warga yang mengenakan baju putih mengeluarkan pistol jenis FN dari pinggangnya dan langsung memberondong ketiga wartawan itu. Ketiganya berusaha mengelak, namun karena jarak mereka hanya tiga meter dari pria berpistol itu, sejumlah peluru pun bersarang di tubuh ketiganya. (Red)

Tidak ada komentar