Pembisnis Menilai Ujung Tombak Global Logistik ASEAN PT Pelindo 1

Belawan.Metro Sumut
Para dikalangan pebisnis  logistik nasional menilai Pelabuhan Indonesia  (Pelindo) I (Persero) bisa menjadi penentu dalam menghadapi  global  logistik ASEAN atau dikenal dengan ASEAN Economic Community (AEC) yang disepakati mulai berlaku pada Desember tahun ini. Kamis (13/08/2015).

Informasi yang dihimpun Media ini, letak geografis Pelindo I khususnya cabang Belawan Medan dekat dengan jalur pelayaran international, Selat Malaka dari dan menuju Singapura, Malasia, China dan negara-negara ASEAN lainnya.

Khairul Mahalli Wakil Ketua Kadin Sumatera Utara mengatakan perdagangan dan industri logistik ASEAN pada ujungnya bermuara pada perdagangan dan logistik international yang selama ini melalui pelayaran Selat Malaka menuju Timur Tengah, Asia  Afrika dan Eropa,“ Realitas ini, merupakan potensi ekonomi yang sangat besar yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manajemen Pelindo I “ Katanya.

Lanjut Khairul, Pelindo I tidak saja sebagai bagian dari mata rantai logistik nasional tetapi dunia international sehingga  harus terus ditingkatkan peran bisnisnya dari yang ada saat ini,  “Kami sebagai pengguna jasa siap mendukung penuh untuk itu “ Ungkapnya.

Hal senada dikemukakan Siswanto Rusdi pemerhati pelabuhan dan pelayaran nasional. Menurutnya Pelindo I harus mampu memaksimalkan perannya sebagai pintu gerbang barat ekonomi Indonesia,“ Apalagi menjelang diberlakukannya global logistik ASEAN atau dikenal juga dengan sebutan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) “ Ucapnya.

Menurut Siswanto dalam hal pemanduan di Selat Malaka bagi kapal-kapal niaga international, harus lebih dimaksimalkan lagi,“ Kita yakin SDM Pelindo I mampu bersaing dengan lainnya,  (Pemandu Malasia Atau Singapura-red) “ Ungkapnya.

Siswanto menjelaskan, Pelindo I harus punya target bagaimana kedepan Pelindo I khususnya Belawan atau melalui Kuala Tanjung Port, menjadi transhipment port bagi kapal-kapal niaga international yang melintas di Selat Malaka,” Ini peluang yang sangat besar bagi Pelindo I, yang harus menjadi target kedepannya. Sebab dari sisi geografis Pelabuhan Belawan Medan atau Kuala Tanjung lebih dekat dengan Selat Malaka “ Jelasnya.

Sementara  Direktur Namarin (National Maritim Institute) itu, dalam sejarah niaga dunia, Selat Malaka dulu ada dibawah kekuasaan Sultan Iskandar Muda, Raja dari Kerajaan Samudera Pasai,“ Dengan semangat MEA ASEAN bisa jadi sebagai titik tolak kedua, mengulang kejayaan Samudra Pasai itu “ Katanya.

Untuk daya tarik, Dalam kesempatan yang sama Siswanto Rusdi menyarankan agar Pelindo I lebih gencar memberikan daya tarik (promosi pelayanan) terutama bagi kapal-kapal niaga dunia,” Dengan kata lain ada komunikasi (promosi) yang lebih kuat lagi, sehingga daya tarik benar-benar muncul pada Pelindo I terutama dimata kapal-kapal niaga International “ Ucapnya.

Misalnya, lanjut Siswanto dalam hal infrastruktur pelabuhan, Belawan Port ataupun Kuala Tanjung punya potensi yang bahkan bisa lebih baik dari Singapura Port atau PTP (Pelabuhan Tanjung Pelepas),” Kita mampu dan kita harus yakin bisa menarik minat kapal-kapal niaga asing yang melintas Selat Malaka untuk transhipment di Belawan atau Kuala Tanjung “ Tegasnya.

Daya tarik dalam pelayanan yang cepat, kata Siswanto juga bisa ditunjukkan pada dunia,“ Bahkan soal tarif layanan pemanduan atau transhipment di Pelabuhan Belawan lebih murah namun kualitas layanan yang tetap baik “ Tuturnya.


Hal senada dikemukakan Khairul Mahalli,  manajemen Pelindo I saat ini harus lebih fokus dan ada target yang jelas sehingga perjalanan bisnis Pelindo I benar-benar terlihat, bukan saja oleh pengguna jasa domestik, tapi juga international,“ Sampaikan kepada publik, target-target pengembangan infrastruktur pelabuhan, target layanan kepada pengguna jasa, sehingga kami nantinya benar-benar dapat mengawal realisasi target-target Pelindo I, saat ini dan kedepannya “ Ujarnya.(Red). 

Tidak ada komentar