PAC Partai Gerindra Medan Marelan Prihatin, Banjir Rendam Lahan Pertanian Medan Marelan
Medan
Marelan.Metro Sumut
Lahan
pertanian di Kecamatan Medan Marelan, mengalami kerusakan akibat angin kencang
dan banjir yang menimpa kawasan tersebut. Tanaman padi yang masih dalam
penyemaian maupun yang baru memasuki masa tanam, serta tanaman sayur mayur
rusak. Behkan sebagian hanyut akibat terkena angin kencang dan banjir.
Akibatnya, petani mengalami kerugian sedikitnya Rp 500 juta. Senin (10/08/2015)
Ketua
PAC Partai Gerindra Medan Marelan Haris Kelana Damanik mengatakan Saat ini
sebagain besar petani di Medan Marelan belum turun ke sawah, karena lahan masih
digenangi air yag berlebihan. Sementara bibit padi yang baru disemai maupun
yang baru ditanam rusak dan hanyut terbawa arus air “ Kata Haris.
Lanjut
Haris, di Kecamatan Medan Marelan terdapat 175 hektare lahan pertanian, selain
lahan sawah yang ditanami padi yang luasnya lebih kurang 75 hektare mengalami
kerusakan, juga terdapat tanaman sayur mayur seperti sawi, bayam, kangkung,
timun dan lainnya yang juga rusak berat, Sawi, bayam, kangkung merupakan
komoditas primadona pertanian Medan Marelan yang turut rusak “ Ucap Haris.
Haris
menjelaskan, Dari 175 hektare lahan pertanian tersebut kata dia, sekitar 65%
atau seluas 100 hektare mengalami kerusakan. Dan, perkiraan total kerugian yang
dialami petani mencapai 500 juta, dengan estimasi per rante kerugiannya
mencapai Rp 200.000. "Itulah rata-rata kerugian yang dialami petani padi
maupun sayur mayur. Memang, terlihat sedikit mengingat umur tanaman petani juga
masih sangat muda “ Jelas Haris.
Paiman
salah seorang petani di Kelurahan Rengas Pulau mengaku mengalami kerugian
sebesar Rp 2,5 juta akibat banjir yang merusak bibit padi yang baru ditanam
pekan lalu di lahan sawah seluas 3.200 meter per segi di Lingkungan 27 Rengas
Pulau," Untuk masa tanam saat ini gagal total " Ujarnya.
Disebutkan
Paiman, banjir yang terjadi karena irigasi Karmila yang kini berubah menjadi
parit yang membelah Jalan Raya Pasar III Marelan tersumbat sampah, karena ada tiga
pipa milik PDAM Tirtanasi PT Perusahaan Gan Negara dan Telkom yang menahan
sampah di parit tersebut," Parit Karmila kini menjadi saluran air
pemukiman warga Kota Bangun, Medan Deli, Pasar I hingga Pasar IV Marelan hingga
bermuara ke Danau Siombak Payapasir. Kondisinya sangat dangkal sekali “ KataPaiman
penuh kekecewaan karena parit besar tersebut tidak pernah mendapat perawatan
sejak dibangun ABRI Masuk Desa tahun 1986 hingga kondisinya kini relatif kecil.
Ketua
PAC Partai Gerindra Marelan Haris Kelana Damanik mengatakan lahan pertanian di
Lingkungan 27 Kelurahan Rengas berkisar 7 hektare yang dominan ditanami padi,
sayur-sayuran dan budidaya ikan lele,"Kerugian petani akibat banjir di
lingkungan ini secara keseluruhan mencapai Rp 50 juta " Ujarnya.
PAC
Partai Gerindra berharap pemerintah bisa mengatur tata ruang antara tempat
tinggal pemukiman warga dengan lahan pertanian dengan jelas diiringi dengan
perbaikan infrastruktur terutama drainase yang ada," Di Marelan sejumlah
irigasi yang dibangun pada tahun 1980-an kondisinya kini semakin sempit dan
dangkal akibat maraknya pembangunan perumahan, sehingga menambah kerusakan
lahan pertanian bila air di irigasi melimpah karena tidak sanggup menampung air
hujan “ Ucap Haris Kelana Damanik Ketua PAC Partai Gerindra Medan
Marelan.(Hamnas).
Post a Comment