Pengoperasian Terminal Penumpang Belawan Bakal Terganjal



Medan.Metro Sumut
Komisi D DPRD Sumatera Utara (Sumut) merasa aneh jika operasional terminal penumpang baru di Pelabuhan Belawan terganjal bangkai kapal. Persoalan adanya bangkai kapal tenggelam dan mengganggu sandar kapal penumpang seharusnya selesai sebelum terminal baru dikerjakan. Jumat (24/07/2015).

Informasi yang dihimpun Media ini, Komisi D DPRD Sumut mendesak Dirjen Perhubungan Laut pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Belawan, PT Pelni Medan dan Kantor Syahbandar berkordinasi untuk memfungsikan terminal baru di Pelabuhan Belawan, Pasalnya terminal yang sudah menelan dana sebesar Rp 4 miliar itu sudah rampung dikerjakan.

Terkesan mubazir jika terminal dibangun namun belum disandari kapal penumpang," Inilah yang namanya kurang koordinasi. Aneh kan kalau ternyata masalahnya bangkai kapal. Kerena tidak mungkin keberadaan bangkai kapal tenggalam tidak diketahui dari awal. Persoalan ini harus segera dibahas secara bersama, untuk mencari solusinya " Kata Wakil Ketua Komisi D M Nezar Djoely Nezar.

Nezar menambahkan, kebaradaan terminal baru sudah pernah dipertanyakan kepada Kepala Kantor Syahbandar Utama Belawan,” Pihak Syahbandar mengakui belum memberikan izin pelayaran kepada kapal-kapal penumpang dengan alasan kapal belum bisa sandar di Dermaga Gudang Merah, karena di kawasan itu ada bangkai kapal yang tenggelam dan belum diangkat serta belum adanya survei bersama “ Tambahnya.

Sementara Komisi D DPRD Sumut akan menindaklanjuti persoalan ini dengan mengundang pihak terkait untuk melakukan klarifikasi terhadap persoalan yang sebenarnya, Paling penting, bagaimana bisa mengoperasikan terminal raksasa di Belawan segera dilakukan dengan aman dan memenuhi standar pelayaran.

Baskami Ginting  Anggota Komisi D DPRD Sumut  menilai lemahnya koordinasi antara PT Pelindo I, PT Pelni, Dirjen Perhubungan Laut dan Kantor Syahbadar Belawan mengakibatkan belum beroperasinya terminal penumpang baru.

Menurut kedua wakil rakyat ini, seluruh instansi terkait segera berkoordinasi dan survei bersama mengenai kelayakan pengoperasian terminal penumpang, sesuai persyaratan yang ditawarkan PT Pelni. Hal itu penting, agar kapal penumpang -- KM Kelud bersedia sandar untuk mangangkut penumpang.

Pengoperasian terminal penumpang sangat penting, agar seluruh aktifitas di kawasan itu dapat difungsikan, terutama bagi kapal-kapal yang akan menaikkan maupun menurunkan penumpang. Apalagi dana dikucurkan untuk pembangunan terbilang tidak sia-sia," Sangat disayangkan, uang negara dikucurkan namun tidak difungsikan. Dimana letak kekuranganya, segera diselesaikan sehingga memenuhi kelayakan " Ungkap Baskami.

Pembangunan terminal baru dikarenakan terminal penumpang di Ujung Baru dinilai telah kumuh dan kurang nyaman. Pembangunan ini juga bagian dari upaya menambah daya tampung penumpang hingga sekitar 3.000 orang.(Ulfa/Hamnas).



Tidak ada komentar