Pemuda ICMI: Pemerintah Harus Segera Menetapkan Banjir Dan Longsor Sumatera Sebagai Bencana Nasional


Jakarta.Metro Sumut

Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (Pemuda ICMI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir dan longsor yang terjadi secara meluas di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Bencana ini telah menelan banyak korban jiwa, merusak infrastruktur, menyebabkan ribuan warga mengungsi, serta menghentikan aktivitas sosial, pendidikan, dan ekonomi masyarakat.

Melihat eskalasi bencana yang terus meningkat, Pemuda ICMI mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk segera menetapkan banjir dan longsor ini sebagai bencana nasional. Penetapan status ini diperlukan agar koordinasi lintas kementerian, lembaga negara, TNI-Polri, pemerintah daerah, serta institusi kebencanaan dapat dilakukan secara lebih cepat, terarah, dan terpadu.

Ketua Umum Pemuda ICMI, Ismail Rumadan, menyampaikan bahwa penanganan bencana tidak boleh dilakukan sekadar secara administratif atau respons minimal, tetapi harus melalui pendekatan luar biasa mengingat dampak yang dirasakan masyarakat sangat luas dan berat.

“Situasi yang terjadi bukan lagi bencana lokal. Ribuan warga kehilangan rumah, fasilitas publik lumpuh, dan korban jiwa terus bertambah. Pemerintah harus bertindak cepat dan tegas dengan menetapkan status bencana nasional untuk memastikan evakuasi, bantuan logistik, penanganan kesehatan, dan pemulihan dilakukan secara terkoordinasi dan tepat sasaran,” tegasnya.

Pemuda ICMI juga mengingatkan bahwa mitigasi bencana harus menjadi agenda prioritas negara, bukan hanya ketika bencana telah terjadi. Kerusakan ekologis akibat deforestasi, eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali, lemahnya pengawasan tata ruang, dan perubahan iklim memperburuk risiko bencana hidrometeorologi.

Pemuda ICMI menyerukan:

Penetapan Status Bencana Nasional untuk mempercepat penanganan darurat.

Mendorong kolaborasi lintas lembaga, terutama BNPB, Basarnas, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan organisasi kemanusiaan.

Distribusi bantuan logistik yang merata, cepat, dan transparan bagi wilayah-wilayah terdampak.

Investigasi tata kelola lingkungan dan kehutanan, terutama di daerah rawan banjir dan longsor.

Penyusunan kebijakan jangka panjang berbasis sains, termasuk rehabilitasi lingkungan, penguatan tata ruang, dan pendidikan mitigasi bencana di tingkat masyarakat.

Pemuda ICMI menegaskan komitmennya untuk ikut serta dalam dukungan kemanusiaan melalui jaringan organisasi di daerah, serta mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling membantu meringankan beban masyarakat terdampak.

“Ini bukan hanya soal data korban dan kerusakan. Ini tentang rasa kemanusiaan. Negara harus hadir, cepat, dan bertanggung jawab " Tutup Ismail Rumadan 5 Desember 2025. (Leo/Red).

Tidak ada komentar