Gubsu Terima kunjungan Duta Besar Turki Untuk Indonesia
Medan.Metro
Sumut
Duta
Besar (Dubes) Turki untuk Pemerintah Indonesia Mehmet Kadri Sander Gurbuz
berkunjung ke Sumatera Utara (Sumut) dalam rangka menawarkan kerjasama bidang ekonomi
dan infrastruktur. Diketahui potensi sumber daya alam Indonesia, khususnya
Sumatera Utara (Sumut) sangat banyak sehingga perlu dilaksanakan kerjasama yang
dapat meningkatkan pertumbuhan perekominian masyarakat.
Rombongan
yang langsung diterima Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Dr Ir HT Erry Nuradi
MSi, Senin (19/3) di ruang rapat Sarimin Reksodiharjo turut dihadiri Staf Ahli
Gubsu Nauval Mahyar, Kepala Bappeda Provsu Irman, Kadis Perindustrian dan
Perdagangan (Perindag) Alwin Sitorus, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu (Kadis PM P2TSP) Bondaharo Siregar, Kadis
Pariwisata Hidayati, Plt Kepala Dinas ESDM Zubaidi, jajaran pemerintahan dan
pengusaha dari Turki serta pengusaha Rahmat Shah.
Dalam
kunjungannya, Dubes Mehmet Kadri Sander Gurbuz menjelaskan kedatangannya ke
Sumut dalam rangka ingin menjalin kerjasama di berbagai bidang, seperti sektor
energi, pariwisata, pendidikan, perdagangan ekspor dan impor, serta pembangunan
infrastruktur.
Dari
sektor energi, Turki menawarkan bentuk kerjasama energi panas bumi
(Geothermal), dimana memanfaatkan energi panas bumi sebagai sumber energi
listrik karena Indonesia mempunyai 65% potensi geothermal. Untuk sektor
pariwisata, Turki sebagai negara yang mampu mendatangkan 35 juta wisatawan
untuk berkunjung, sangat tertarik bekerjsama dalam pembangunan Kawasan Danau
Toba.
Di
sektor pendidikan, Turki mempunyai program pertukaran pelajar dan pemberian
beasiswa kepada para mahasiswa baik universitas negeri maupun swasta. Dalam
bidang perdagangan eksport impor, kelapa sawit dan karet sebagai bahan baku
hampir di 95% industri di negara ini.
Sedangkan
untuk bidang pembangunan infrastruktur, Turki mempunyai perusahaan yang dapat
membantu dalam hal kerjasama infrastruktur. Salah satunya, saat ini Turki
sedang membangun bandara terbesar di dunia yang dilaksanakan oleh 5 perusahaan
besar. Bandara tersebut dapat menampung 150 juta penumpang setahun. Turki
sendiri telah membuka rute penerbangan langsung ke Jakarta dan akan membuka
rute ke Bali.
“Disamping
itu, kedatangan saya beserta rombongan ke Sumut, ingin melakukan kerjasama
melalui program Sister City. Karena Provinsi Sumut memiliki tipologi yang sama
dengan Provinsi Mersin di bagian selatan Negara Turki sebagai daerah wisata dan
pelabuhan serta industri,” ujar Dubes Turki.
Menanggapi
penjelasan Dubes Turki Mehmet Kadri Sander Gurbuz, Gubsu HT Erry Nuradi sangat
senang mendengar banyak potensi sumber daya alam di Sumut yang ditawarkan
Pemerintah Turki untuk dilakukan kerjasama. “Saya sangat bangga dan berterima
kasih atas tawaran kerjasama yang akan dilakukan Pemerintah Turki di wilayah
Sumut ini,” ujarnya.
Untuk
masalah energi, geothermal yang memanfaatkan energi panas bumi sebagai sumber
energi listrik, Sumut mempunyai banyak potensi kekayaan alam yang terbarukan,
yang ramah lingkungan. Sedangkan masalah daya listrik, saat ini Provinsi Sumut
telah dapat mengatasi masalah kekurangan daya listrik selama 15 tahun terakhir.
Hal ini juga dikarenakan adanya bantuan kapal pembangkit listrik dari Turki
yakni Marine Vessel Power Plant (MVPP) yang bersandar di dermaga PLTGU Belawan.
“Pertumbuhan
ekonomi di Sumut sangat tinggi sehingga keperluan daya listrik cukup banyak.
Tetapi hari ini sudah dapat teratasi dengan bantuan kapal pembangkit listrik
MVPP. Saya sendiri yang menjemputnya untuk dibawa ke Medan, Indonesia dari
Turki, “ucap Gubsu.
Dijelaskan
Erry Nuradi, Sumut sendiri dari sisi pertumbuhan ekonominya di atas rata-rata
nasional dimana pertumbuhan ekonomi di Sumut sebesar 5,12% di atas rata-rata
nasional yang hanya sebesar 5,07%. Pertumbuhan ekonomi di Sumut juga dapat
mengendalikan inflasi di bawah rata-rata nasional. Berdasarkan hasil Tim
Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Triwulan I, bahwa inflasi
di Sumut pada tahun 2017 yakni 3,2 persen lebih kecil dibandingkan nasional
3,61 persen.
Dalam
hal pembangunan infrastruktur, saat ini Sumut telah mempunyai 8 bandara, dimana
dua bandara diantaranya merupakan bandara internasional yakni di Kuala Namu dan
Silangit yang jaraknya tidak jauh dengan Danau Toba. Bandara Silangit ini
dibangun untuk menunjang perkembangan Kawasan Danau Toba sebagai destinasi
wisata bertaraf internasional. Selain itu juga pemerintah telah menyediakan
lahan seluas 386,5 hektar untuk pengembangan kawasan Danau Toba. “Untuk itu
diharapkan pemerintah Turki dapat ikut berperan dengan berinvestasi dalam
pembangunan infrastruktur kawasan Danau Toba maupun perluasan Bandara
Internasional Kualanamu,” kata Gubsu.
Selain
Danau Toba, Sumut yang merupakan provinsi dengan perkebunan kelapa sawit
terbanyak di Indonesia juga sedang giat-giatnya mengembangkan kawasan industri
yang dikenal dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Disamping itu
juga sedang dibangunnya Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan menjadi pelabuhan
terbesar di wilayah Indonesia bagian barat dan ini tentunya akan mendukung
konektifitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
Mengenai
kerjasama sister city, Gubsu sangat menyambut baik kerjasama ini. Apalagi jika
ditarik benang merah, Sumut dan Mersin merupakan kawasan wisata dengan
pelabuhan dan kawasan industri. “Saya berharap kedepannya kerjasama bidang
ekonomi dan infrastruktur ini dapat dilakukan dan ditingkatkan lagi, “ pungkas
Erry.(Humas Provsu)-(Riva).
Post a Comment