Pemko Medan Peringati Hari Ibu Ke-89
Medan.Metro
Sumut
Pemerintah
Kota Medan menggelar peringatan Hari Ibu ke-89 di Gedung Dharmawanita Kota
Medan, Jalan Rotan, Petisah, Jumat (22/12/2017). Peringatan ini dihadiri Wakil
Walikota Medan Ir. H. Akhyar Nasution M.Si dan Wakil Ketua I TP PKK Kota Medan
Hj. Nurul Khairani Akhyar.
Peringatan
Hari Ibu Nasional ke-89 tingkat Kota Medan ini ditandai dengan Pemotongan nasi
tumpeng oleh Wakil Walikota yang kemudian diserahkan kepada Wakil Ketua I TP PKK
Kota Medan yang juga merupakan Istri beliau. Selain itu peringatan ini juga
ditandai dengan penjelaskan sejarah singkat Hari Ibu dimana Tanggal 22 Oktober
1928 yang digelorakan dalam kongres perempuan Indonesia.
Dikatakan
Wakil Walikota dalam membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, peringatan hari ibu setiap tahunnya diselenggarakan untuk
mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia yang telah
berjuang bersama - sama kaum laki - laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang
untuk meningkatkan hidup masyarakat. "Tekad dan perjuangan kaum perempuan
untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita - cita dan semangat persatuan
menuju kemerdekaan Indonesia yang aman tentram dan damai. Artinya hasil dari perjuangan
ini dideklarasikan pertama kali pada tanggal 22 Oktober 1928 di Yogyakarta,
tentunya peristiwa ini terus kita kenang sebagai hari Ibu", jelas Akhyar.
Menurut
Akhyar, arti penting dari peringatan Hari ibu adalah mewariskan nilai - nilai
leluhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum
perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama generasi penerus bangsa
agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama - sama melanjutkan dan
mengisi pembangunan bangsa. "Perempuan dan laki - laki memiliki peran dan
kedudukan yang setara dalam mencapai tujuan negara serta dalam memperjuangkan
kesejahteraan
Hadir
dalam peringatan Hari Ibu ke-89, Asisten Pemerintahan dan Sosial Drs. Musaddad,
Pimpinan OPD diantaranya Kepala Dinas P3PM Damikrot S.Sos, Kepala Dinas
Ketenagakerjaan Hanna Lore Simanjuntak, Camat dan Lurah se-Kota Medan, Ketua
BKMT Hj. Aminah dan Pengurus TP PKK Kota Medan
Diselenggarakan
padan hari ini, mari kita jadikan sebagai momentum yang paling strategis untuk
melihat kembali perjuangan pergerakan perempauan Indonesia yang diwujudkan
dalam kongres perempuan Indonesia yang pertama tanggal 22-25 Desember 1928. Hal
ini disampaikan Pj. Walikota Medan Drs. H. Randiman Tarigan M.AP yang dibacakan
Asisten Kemasyarakatan dan Kesejahteraan H. Erwin SH, MM didampingi wakil
ketiua I TP. PKK Kota Medan Hj. Sutini Saidah Nasution, Kepala Dinas Pertanian
dan Kelautan, dan Kepala Bidang KB dan Pemberdayaaan Perempuan Muslim pada saat
membuka kegiatan Peringatan Hari Ibu ke-87, Selasa (22/12/2015) di Kantor TP.
PKK Kota Medan.
Katanya,
Peringatan Hari Ibu adalah hari besar nasional bukan hari libur yang
diperingati pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya baik didalam negeri maupun
diluar negeri adalah merupakan upaya yang dimaksudkan agar seluruh bangsa
Indonesia baik laki-laki maupun perempuan terutama generasi muda senantiasa
menghargai sekaligus meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai perjuangan
kemerdekaan Indonesia dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bertanah
air. ”Harus menjadi perhatian kita bersama menghadapi era globalisasi dan
persaingan yang semakin menekan, terutama bagi Negara berkembang seperti
Indonesia. Peran perempuan yang sejak awal perjuangan bangsa ini sudah
memberikan banyak pengorbanan perlu mendapat perhatian dan aspek ekonomi perlu
menjadi salah satu hal yang harus dilihat untuk memperkuat ketahanan nasional,
serta menuju kesejahteraan rakyat yang kita cita-citakan bersama. Partisipasi
perempuan dibidang ekonomi dalam rangka kesetaraan dan keadilan gender yang
juga merupakan bagian dari perjuangan gerakan perempuan Indonesia.” jelas
Randiman.
Sutini
Saidah Nasution Syaiful Bahri selaku wakil ketua I TP. PKK kota Medan
menjelaskan sejarah singkat Hari Ibu. Tanggal 28 Oktober 1928 digelorakan dalam
kongres pemuda Indonesia, menggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum
perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri. Paa saat
itu sebagian besar perkumpulan masih mmerupakan bagian dari organisasi Pemuda
Pejuang pergerakan bangsa.
Pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan
kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Indonesia yang pertama di
Yogyakarta. Salah satu keputusannya dibentuknya satu organisasi federasi yang
mandiri dengan nama Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI). Pada
tahun 1935 diadakan kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres tersebut
salah satunya menetapkan fungsi utama perempuan Indonesia sebagai ibu bangsa
yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari
dan lebih tebal rasa kebangsaan.
Pada
tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan tanggal 22
Desember sebagai hari Ibu. Selanjutnya dikukuhkan oleh Pemerintah dengan
Keputusan Presiden Nomor.316 tahun 1959.
Nurhaida
Farid Wajedi dalam laporannya mengatakan maksud dan tujuan penyelenggaraan
peringatan Hari ibu ini antara lain untuk meningkatkan peran ibu Indonesia
dalam setiap aspek kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Peringatan hari ibu tahun ini dibarengi dengan kegiatan
perlombaan-perlombaan yang diikuti TP. PKK Kota Medan, antara lain perlombaan
dibidang berhias, lomba busana, lomba masak ikan dan lomba memasak nasi goreng.
(Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan).

Post a Comment