Gubsu T Erry : Masyarakat Tetap Perlu Waspadai Bahaya Laten Faham Komunis
Medan.Metro Sumut
Gubernur Sumatera Utara Erry
Nuradi menilai ancaman faham komunis adalah bahaya laten yang masih tetap harus
diwaspadai segenap elemen bangsa. Karena bisa saja peristiwa serupa terjadi di
masa sekarang, namun dengan konteks yang berbeda.
Hal itu disampaikan Gubernur
Sumatera Utara (Gubsu) DR. Ir. HT. Erry Nuradi, MSi saat bertindak selaku
Inspektur Upacara pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tingkat Provinsi
Tahun 2017. Hari Kesaktian Pancasila Tingkat Provinsi Sumut tahun 2017
diperingati di halaman Tugu Letda Sujono di PTPN III Bandar Betsy Kecamatan
Bandar Huluan Kabupaten Simalungun, Minggu (1/10) dengan mengambil tema
"Kerja Bersama Berlandaskan Pancasila Mewujudkan Masyarakat Adil dan
Makmur".
Dengan peringatan Hari Kesaktian
Pancasila ini, Gubsu mengingatkan kembali bahwa sampai saat ini bahaya laten
dari komunis masih ada di Indonesia dan khususnya Sumatera Utara.
Erry Nuradi menilai, ancaman
faham komunis adalah bahaya laten yang masih tetap harus diwaspadai segenap
elemen bangsa. Karena bisa saja peristiwa serupa terjadi dimasa sekarang tapi
dengan konteks yang berbeda.
Rongrongan datang tidak lagi
dalam bentuk pemberontakan senjata, namun melalui faham tertentu, idiologi,
budaya, seni bahkan melalui mode pakaian
yang dapat meruntuhkan rasa nasionalisme masyarakat luas, terutama generasi
muda.
Untuk itu Erry Nuradi menghimbau
kembali terutama generasi muda untuk memperkuat rasa nasionalisme dalam mengisi
pembangunan. Salah satunya dengan tetap waspada terhadap ancaman yang dapat
merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ideologi Pancasila.
Upacara yang diawali dengan
mengheningkan cipta dan dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila oleh Gubsu
Erry Nuradi, Pembacaan UUD 1945 dan pembacaan ikrar oleh Ketua DPRD Sumut
Wagirin dihadiri Wagubsu DR. Hj. Nurhajizah Marpaung, SH, unsur Forkopimda
Sumut dan para SKPD dilingkungan Pemprovsu diikuti khidmat oleh semua peserta.
Dalam kesempatan itu para pejabat
meletakkan karangan bunga di Tugu Letda Sudjono. Selanjutnya, seusai meletakkan
karangan bunga, Gubsu Erry Nuradi bersama Dirut PTPN III, Dirut PTPN IV dan
Pemkab Simalungun menyerahkan bingkisan kepada keluarga dari Letda TNI (Purn)
Sudjono.
Kegiatan Upacara Hari Kesaktian
Pancasila ini ditutup dengan penampilan fragmen kisah dibunuhnya Letda TNI
(Purn) Sudjono oleh antek-antek Partai Komunis Indonesia (PKI)
Usai penampilan fragmen tersebut,
Gubsu Erry menyampaikan bahwa momen ini merupakan kilas balik peristiwa yang
sangat memilukan yang terjadi pada tanggal 14 Mei 1965 menyebabkan gugurnya
seorang perwira pengamanan perkebunan bernama Peltu Sudjono akibat dikeroyok
massa. Gerakan tersebut dikenal dengan Gerakan 30 September. Gerakan yang
didalangi oleh, yang saat ini dikenal sebagai gerakan PKI dan di Sumatera Utara
peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa Bandar Betsy yang menyebabkan
gugurnya Letda Sudjono.“Peringatan ini untuk mengenang sejarah kepahlawanan
Letda Sudjono yang menjadi sejarah bagi generasi mendatang dan harapan kita
supaya generasi muda tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab, yang hanya ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia," ujar Erry Nuradi.
Gubsu berharap, selain menjadi
sejarah untuk generasi akan datang, peristiwa ini juga diharapkan menjadi sebuah
pelajaran besar bagi kehidupan dalam bermasyarakat bernegara bahwa negara kita
adalah negara hukum. Oleh karenanya setiap permasalahan harus diselesaikan
secara hukum “Jangan main hakim sendiri, “ucapnya.(Humas Provsu)-(Riva)
Post a Comment