Tentang Pemalsuan Tanda Tangan Kredit Mitra Binaan Di Lingkungan PTPN IV
Medan.Metro
Sumut
Kepala
PKBL PTPN IV Ali Musri merasa dirinya tidak bersalah. Pasalnya Ali Musri
dituduhkan dengan tuduhan melakukan pemalsuan tanda tangan kredit mitra binaan.
Padahal pemalsuan tanda tangan kredit mitra binaan untuk laporan ke Direktur
SDM. Karena PKBL di bawah naungan Dirut SDM. Takut di ketaui korupsi yang di
lakuinya, Ali Musri memutasi beberapa anggotanya ke berbagai daerah. Kamis
(27/07/2017).
Anggotanya
merasa tidak senang di mutasi tanpa alasan, beberapa anggotanya mempertanyakan
kesalahanya sama Ali Musri. Tapi Ali Musri berdalih bahwa ia ada menerima surat
kaleng pemalsuan tanda tangan kredit mitra binaan. Karena Dirut SDM
mempertanyakkan laporan kredit mitra binaan banyak macet.
"
Kalau saya memang ada bersalah, seharusnya Ali Musri dapat menunjukki buktinya.
Jangan main asal mutasikan saja. Mutasi itu sebenernya ada dua, yang pertama
untuk naik jabatan dan yang kedua melakukan kesalahan, kalau saya ini sebentar
lagi pensiun, jadi kalau saya di mutasi ke rantau prapat berarti saya ada
melakukan kesalahan. Karena saya merasa tidak bersalah, saya akan membongkar
semua kesalahan yang di lakui Ali Musri selama menjabat kepala PKBL. Soalnya
selama Ali Musri menjabat kepala PKBL banyak kredit mitraan macet. Makanya ada
oknum tertentu melayangkan surat ke depertemen
Dirut SDM. Lalu Dirut SDM mempertanyakan laporan mengenai kredit mitra
binaan sama Ali Musri. Dengan mati ketakutanya, Ali Musri mengumpul semua
anggota PKBL. Lalu Ali Musri berang sama kami semua, bahwa ia ada menerima
surat kaleng pemalsuan tanda tangan kredit mitra binaan. Karena takut
terbongkar korupsi yang ia lakui, makanya Ali Musri memutasi beberapa anggota
PKBL termasuk saya" Kata Sahrial anggota PKBL PTPN IV yang di Zolimmi Ali
Musri,23/7/2017.
Syahrial
menambahkan, mungkin selama ini Ali Musri ada bekerja sama dengan kepala bagian
SDM. Seolah - olah kredit mitra binaanya lancar. Ternyata ada yang
membocorkanya ke Depertemen Dirut SDM. Karena tidak ada yang mengakui siapa
yang melayangkan surat mengenai kredit mitra binaan banyak macet. Seminggu
kemudian sektaris memanggil saya.
Sekretaris
mengungkapkan bahwa ,"saya kenak mutasi
gara - gara surat kaleng yang di terima Depertemen Dirut SDM dari oknum
- oknum yang tertentu, kalau menurut
saya, mutasi yang di lakui Ali Musri targetnya saya. Supaya jangan ketauan kali
mutasi yang di lakuinya. Ali Musri memutasi 3 anggota PKBL lagi. Karena saya
tidak merasa ada menyampaikan masalah kredit mitra binaan banyak macet sama
Dirut SDM. Lalu saya komplin ke Serikat Pekerja Perkebuan (SP-BUN). Di SPBUN
saya menyampaikan keluhan mutasi yang di lakui Ali Musri".
Begitu
menerima pengaduan Syahrial, tim SPI langsung bergerak menemui Ali Musri kepala
PKBL di kantornya melakukan pengauditan. Lalu waktu tim SPI membuat surat,
mereka meminta saya ikut mendampingi mengaudit kepala PKBL Ali Musri selama dua
bulan. Bahkan saya pun ikut di periksa tim SPI terhadap pengaduan saya ini.
Setelah saya di periksa tim SPI, tidak ada di temui kesalahan saya. Malah di
luar dugaan ada beberapa orang yang melakui kesalahan penyaluran fiktif."
Heranya
penyaluran fiktif ada, tapi buktinya tidak ada. Saya yakin ini kerjaan atasan
saya.Begitu selesai audit yang di lakui tim SPI" Saya di kembalikan tim
SPI. Berarti tim SPI yang melakukan pengauditan tidak ada kejujuran. Soalnya
dalam pemeriksaan audit yang di lakui tim SPI di kantor PKBL ada di temukan
penyaluran fiktif. Ternyata selama dua bulan tim SPI melakukan pengauditan di
PKBL, yang terlibat ibu Direktur SDM juga. Berarti selama ini permainan kredit
mitra binaan macet permainan Ali Musri
dan ibu Dirut SDM. Karena ibu dirut SDM terlibat dengan penyaluran fiktif, tim
SPI memperbaikki kasusnya. Sampai sekarang saya tidak tau kasus yang di
perbaikki tim SPI. Seolah - olah Ali Musri dan ibu Dirut SDM tidak bersalah
dengan kredit mitra binaan ini. Tapi sampai sekarang saya di anggap mereka
tetap bersalah" Pungkasnya." Waktu saya minta menunjukki kesalahan
saya, mereka tidak bisa menunjukki kesalahan saya, Mungkin kalau saya salah,
saya tidak berani di audit SPI juga. Padahal setelah di periksa tim SPI di
lapangan dapat kasus - kasus yang lain. walau saya tidak terbukti bersalah,
saya tetap di pindahkan. Lalu saya layangkan surat komplin pemutasian saya ke
ketua SP-BUN bernama Wis Pramono. Soalnya kita mempunyai tingkat pekerja
SPBUN".
Isi
surat yang di layangkan ke ketua SP-BUN Wis Pramono, "tolong tindakki
dengan tegas permasalahan di PTPN IV".
Heranya
Wis Pramono selaku ketua SP -BUN tidak menanggappi surat komplin yang di
layangkan. Seharusnya Wis Pramono selaku ketua SP-BUN dapat menindakki keluhan
karyawan di PTPN IV. Di duga SPI dan Wis Pramono sudah bekerja sama menutuppi
kasus Ali Musri selaku ketua PKBL PTPN IV juga ibu Dirut SDM.
Senin
24/7/2017 jabatan Wis Pramono sebagai
ketua SP-BUN sudah habis, makanya ia tidak menanggapi keluhan karyawan ini. Dan
di hari senin itu juga PTPN IV membuat
acara pemilihan ketua SP-BUN di Hotel Mike Holiday Brastagi. Mungkin kalau di
tanggappi Wis Pramono keluhan dari karyawan yang di mutasi kepala PKBL Ali
Musri yang tidak jelas masalahnya.
Wis
Pramono takut tidak terpilih lagi sebagai ketua SP-BUN. Soalnya dalam
pencalonan ketua SP-BUN ada tiga orang. Masing - masing bernama Wis Pramono,
Ibrahim, Rudi Pohan. Karyawan yang merasa di Zolimmi PTPN IV akan melakukan
orasi seorang diri untuk menegak keadilan.
Banyak
ketimpangan dan hal hal kebijakan yang dikeluarkan manajemen PTPN IV yang
akhirnya timbul indikasi dan diduga
kesalahan - kesalahan di PTPN IV. Apalagi, selama ini serikat pekerja
banyak di langgar Wis Pramono yang ingin mencalonkan ketua SP-BUN lagi.
Pasalnya selama Wis Pramono sebagai ketua SP-BUN banyak melanggar kerja samanya
sama tingkat pekerja.
Dalam
peraturan tingkat kerja samanya pekerja dengan SP-BUN. SP-BUN harus menindakki
pemutasian pekerja yang di lakui petinggi PTPN IV yang tidak jelas.
(Red.Su/Tim/ Afd).
Post a Comment