Suporter PSMS Medan Tewas Diduga Dianiaya, Ketua PAC Partai Gerindra Marelan Desak Polisi Tangkap Pelaku

Medan Marelan.Metro Sumut
Seorang suporter PSMS Medan bernama Aridyanto (15) siswa SMP Harapan Mekar warga Jalan Pasar 3 Timur Marelan tewas setelah menonton pertandingan sepak bola dikawasan Simpang Mabar Kecamatan Medan Deli.Minggu sore (13/11/2016).

Supoter adalah pemain keduabelas, Lewat dukungan mereka, para pemain lebih terlecut buat meraih kemenangan. Namun, mereka terkadang juga bisa menjadi boomerang. Apalagi ketika tim yang didukungnya kalah.

Informasi yang dihimpun Media ini, Menurut teman korban, Korban tawuran diperkirakan ada 3 orang terluka dan seorang luka berat bernama Adyanto. Korban Adyanto yang memang hoby sepak bola ikut mau menonton pertandingan dilapangan Kebun Bunga Medan  antara PSMS Vs PS.Deli Serdang.

Tiba dikawasan Mabar Medan Deli malah antar sesama suporter pendukung PSMS terlibat tawuran hingga  terjadi korban terluka.

Korban babak belur terluka parah dipukuli dan terkapar, Korban lalu dilarikan di RS Mitra Medika selanjutnya dirujuk ke RS.Bhayangkara Medan namun jiwa korban tidak terselamatkan pada Senin sore sekira pukul 15.00 Wib korban menghembuskan nafas terakhir.

Jenazah anak ketiga dari 3 bersaudara dari pasangan Ani (43) dan Radiman (64) ini dibawa kerumah duka dan direncanakan akan dikebumikan di pekuburan keluarga di kawasan Mabar Medan Deli,” Kami minta polisi segera mengusut kasus pengeroyokan anak saya ini serta menangkap pelaku penganiayaan sebab kami keluarga telah membuat laporan ke Polres Pelabuhan Belawan " Harap Ani (43) ditemui di rumah duka.

Sementara Ketua PAC Partai Gerindra Marelan Haris Kelana Damanik saat dikonfirmasi dirumah duka mendesak polisi segera memburu pelaku,” Itu nyawa yang hilang, tindakan kriminal. Jika pelaku tertangkap, pasti kena hukuman pidana “ Katanya.

Menurut Haris, Tindakan itu mengarah ke criminal, mendesak polisi bertindak cepat menyelidiki peristiwa itu,” Keributan, apalagi diduga kuat ada upaya pengeroyokan usai pertandingan sepak bola, merupakan cara-cara premanisme yang memalukan “ Ungkapnya.

Haris menjelaskan, Tidak menutup kemungkinan juga ada dalang yang sengaja ingin menebar ancaman terhadap pihak-pihak yang selama ini mengkritisi sepak bola,” Polisi harus bertindak, Negara tidak boleh dikalahkan oleh oknum spporter atau preman “ Jelasnya.(Hamnas).



Tidak ada komentar