Isu Beredarnya Permen Jari Rasa Narkoba, BNN Sedang Telusuri
Surabaya.Metro
Sumut
Belakangan
ini sejumlah sekolah di Surabaya khawatir dengan isu beredarnya permen jari
yang dicampur narkoba. Karena itu, BNN Kota Surabaya terus berupaya menelusuri
wujud permen narkoba, Mereka masih mengumpulkan beberapa informasi yang didapat
di lapangan. Senin (17/10/2016).
Informasi
yang dihimpun Media ini, Belum ada temuan langsung bahwa permen itu beredar di
Kota Pahlawan. BNN pun terus memastikan kabar yang menyebut bahwa ada siswa
sekolah yang jadi korban.
Berdasar
kabar itu, banyak sekolah yang resah, lantas mengadu ke BNNK. Selama ini
sekolah memang kerap aktif bila ada isu-isu narkoba yang berembus,” Sekolah-sekolah
itu membantu kami. Kalau memang ada temuan, bisa langsung kami datangi “ Kata
Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti.
Isu
permen narkoba yang santer akhir-akhir ini menjadi perhatian serius BNNK.
Terlebih setelah muncul satu pengakuan dari seorang pasien rehabilitasi pil
dobel L. Mereka menduga memang ada permen yang diedarkan untuk mengenalkan
anak-anak pada narkoba.
Suparti
memaparkan, narkoba membutuhkan konsumen. Konsumen itu pasti juga mempunyai
regenerasi. Pembeli lama akan ditinggalkan. Pemilik produk akan mencari pembeli
baru,” Sama dengan narkoba, bandar akan terus mencari pembeli-pembeli baru.
Sasarannya jelas anak-anak sebagai konsumen di masa depan “ Paparnya.
Mereka
akan berusaha memasarkannya seperti sebuah produk. Mereka butuh promosi,
misalnya, dengan membagikan barang yang murah atau gratis sekalian. Tidak butuh
barang yang punya kualitas baik, asal cukup untuk mengenalkan. Nah, permen
narkoba ini diibaratkan sebagai lahan media promosi.
Berdasar
pengakuan siswa SMP yang direhabilitasi itu, dia diberi lima permen secara
cuma-cuma. Permen tersebut tidak mahal. Efeknya yang membuat pusing pada
akhirnya membuat anak penasaran. Kemudian, dia mengenal dobel L yang punya efek
sama dengan permen yang dimakannya.
Suparti
meyakini, kalaupun memang permen itu ada, kandungan narkobanya tidak akan
banyak. Asal membuat anak merasa ketergantungan,” Tujuannya bukan menjual
permen tersebut. Pada akhirnya, mereka akan menjual narkoba yang nilainya lebih
mahal “ Ucapnya.
Permen
narkoba juga merupakan alat regenerasi bandar. Hal tersebut disadari betul oleh
lembaga antimadat tersebut.
Modusnya
sama dengan pengenalan anak terhadap dobel L. Setelah memakai pil dengan nama
beken lele itu, anak akan berani mencicipi sabu-sabu. "Kalau memang
ditemukan, akan kami cari jaringannya," tambah Suparti.
Sejauh
ini, BNNK memang sulit mencari wujud permen itu. Mereka mengimbau para orang tua
maupun sekolah agar melapor jika menemukan permen tersebut. Mereka juga diminta
membawa sampel permen tersebut jika memungkinkan. Dari sana, BNNK bakal bisa
mencari jejak jaringannya. Apakah sama dengan yang ditemukan di kota-kota lain
atau tidak.
Sementara
itu, kepolisian sudah mendengar adanya permen narkoba. Mereka juga menerima
informasi tersebut dari beberapa sekolah. Namun, informasi itu bukan laporan
resmi.
Kasatreskoba
Polrestabes Surabaya AKBP Donny Adityawarman mengatakan sejauh ini pihaknya
juga merespons informasi permen tersebut. Mereka juga sudah berkoordinasi
dengan BNNK. Pihaknya masih menunggu hasil penyidikan BNNK. "Sebab, temuan
awal dari mereka (BNNK) “ Katanya.(Ici).
Post a Comment