KPK Didesak Usut Kasus Dugaan Korupsi Berjemaah Mantan Bupati Bombana
Jakarta.Metro
Sumut
Elemen
dari mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Komite Mahasiswa dan Pemuda
Indonesia Bersatu (KOMPISATU) melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta. Minggu (28/08/2016).
Informasi
yang dihimpun Media ini. Dalam aksinya, mereka mendesak KPK untuk segera
menangkap dan mengadili semua pelaku tindak pidana kasus korupsi di Kabupaten
Bombana, Sulawesi Tenggara, dalam hal ini mantan Bupati Bombama, H Tafdil.
Koordinator
KOMPISATU Kosim Silalahi mengatakan kasus korupsi saat ini tak bisa dihentikan,
karena sudah berkelompok alias korupsi berjemaah,” Salah satu contoh adalah
kasus korupsi dalam pengelolaan dan pengaturan CPNS di Kabupaten Bombana yang
merugikan negara sekitar Rp 12 miliar “ Kata Kosim Silalahi saat menggelar aksi
di depan KPK, Jumat (26/8)
Lanjut
Kosim, Bupati Bombana mengeluarkan Keputusan Nomor : 446 Tahun 2013, tanggal 27
September 2013 tentang pengangkatan tenaga honorer melalui K-1 dan K-2 dan
formasi jalur umum menjadi CPNSD di Badan Kepegawaian Daerah, Mantan Bupati
Bombana, H Tafdhil telah membuat sebuah aturan yang sarat korupsi yakni
berkaitan dengan panitia penyelengara seleksi CPNSD ke Kabupaten Bombana
Provinsi Sulawesi Tenggara “ Ucapnya.
Kosim
menjelaskan, Peraturan Daerah tersebut bertentangan dengan Peraturan Pemerintah
RI Nomor 56 Tahun 2012 tentang perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah RI
Nomor 48 Tahun 2005 tentang pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon Pengawai
Negeri Sipil “ Jelasnya.
Keterlibatan
mantan Bupati Bombana, H. Tafdil), kata dia, terungkap dari pengakuan Ridwan
yang menjabat Kepala BKD Kabupaten Bombama, yang ditahan oleh penyidik Polda
Sultra pada tanggal 29 Juni 2015.
Kosim
meminta KPK sebagai lembaga super power melihat ke bawah untuk melakukan
penyelidikan atas indikasi korupsi yang dilakukan oleh mantan Bupati Bombana,
H. Tafdil yang angkanya mencapai Rp12 miliar dan uang itu mengalir ke berbagai
pihak.
Sebelum
ke KPK, massa menggelar orasi di depan Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN).
Mereka mendesak BNN untuk menindaklanjuti laporan masyarakat bahwa mantan
Bupati Bombana, Tafdil juga terindikasi sebagai pengguna aktif obat terlarang,”
Kami memita BNN untuk turun ke bawah dan melakukan tes narkoba untuk semua
calon bupati Bombana periode 2017-2022 “ Ungkapnya.(Melvy).
Post a Comment