Hiswana Migas Dituding Tak Verifikasi Pendirian Pangkalan Baru
Pihak
Himpunan swasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) dituding tak melakukan
verifikasi terlebih dahulu dalam membentuk pangkalan baru akibatnya banyaknya
terjadi tumpang tindih pangkalan gas elpiji 3 Kg hingga berdampak adanya
penyelewengan barang subsidi tersebut serta adanya persaingan yang tak sehat. Sabtu (13/08/2016).
Demikian
ditegaskan Surianto selaku ketua divisi migas Forum Rakyat bersatu (FRB) Sumut
sesuai temuan tumpang tindih pangkalan gas diantaranya pangkalan milik SB nama
agen gas : Husnagasindo Pratama berada di Lingkungan 2 pasar 2 Barat Kelurahan
Terjun, Lingkungan 16 Kelurahan Rengas Pulau, pangkalan gas di pasar 4 Timur,
Pasar 1 Tengah Kelurahan Tanah 600, serta di daerah lainnya diluar kecanatan
Medan Marelan.
Diduga
pendirian pangkalan gas tumpang tindih terindikasi adanya permainan
Hiswanamigas dan Pertamina sebab lemahnya pengawasan terhadap pangkalan itu
sendiri apalagi mudahnya pendirian pangkalan ganda di Lingkungan tanpa uji
kelayakan dari pihak Hiswana Migas dan Pertamina.Dan disebut sebut untuk
memuluskan pendirian 1 pangkalan gas tumpang tindih saja menyetor Rp50 juta.
Seharusnya
sesuai PP No 104 tahun 2007 bahwa mekanisme pelaksanaan pendiatribusian gas
elpiji 3 Kg telah ditetapkan sebagai acuan agar tak terjadi gejolak sosial bagi
pangkalan gas dan agen serta konsumen.
"Kita
telah menyurati pihak Kelurahan Terjun Marelan agar adanya tumpang tindih
pangkalan gas tersebut dapat ditertibkan serta pihak Forum Rakyat Bersatu akan
menyurati instana terkait yakni Hiswanamigas, Pertamina Medan, Pemko Medan,
Gubsu dan Kapolda serta ditembuskan ke Menteri ESDM dan Presiden,"tegas
Surianto saat diwawancarai awak media ini.
Lebih
lanjut Surianto mengatakan, bila masalah tumpang tindih pangkalan gas ini tak
juga diatasi maka pemilik pangkalan rame rame membawa tabung gas ke kantor
Hiswana Migas untuk membuka pangkalan gas tak ada lagi tempat untuk cari nafkah
guna menutupi kebutuhan keluarga di Lingkungannya sendiri.
Dan
dikhawatirkan tumpang tindih pangkalan gas ini akan berdampak adanya
penyelewengan barang subsidi.Solusinya, harus dibuat pemetaan dan ditata ulang
kembali pangkalan pangkalan agar masyarakat konsumen maupun pemilik pangkalan
tak resah.
Sebelumnya
Ketua Forum Rakyat Bersatu devisi Migas telah mengkonfirmasi salah seorang
Sales Region Doni menegaskan sudah tutup kran pendirian.Pangkalan khususnya di
kota Medan akantetapi nyatanya saat ini malah menjamur tumbuh pangkalan gas 3
Kg tersebut “ Kata Surianto.(Hamnas).
Post a Comment