Kisah Pak Adi Tukang Odong-Odong
Medan.Metro
Sumut
Banyaknya
permainan moderen tidak menyurutkan Adi (36) warga Medan Perejuangan, untuk
terus mengayuh odong-odongnya di Komplek M.M.T.C Gedung dan Pengembangan
Perumahan Jl. Williem Iskandar (Pancing) Medan Sumatera Utara. Senin
(24/08/2015).
Adi
mengatakan Odong-odong permainan semacam kemedi putar yang digerakan
menggunakan tenaga mesin sepeda motor. Sehingga suatu hari dia merombak
becaknya menjadi gerobak odong-odong,“ Sama-sama digenjot menggunakan tenaga
mesin sepeda motor, tapi odong-odong lebih menghasilkan banyak uang ” Kata Adi.
Lanjut
Adi, selalu memulai aktifitasnya pagi hari dan kembali kerumah pada malam hari,”
Odong-Odong Upaya Melestarikan Lagu Anak-Anak “ Kenangnya.
Adi
menjelaskan, Lagu tersebut merupakan satu dari sekian banyak lagu anak-anak
yang asyik didengarkan selagi naik odong-odong. Selain easy litening, lagu
tersebut juga mudah dihapal karena kata-katanya mudah dipahami anak-anak “
Jelasnya.
Menurut
Adi, Kini lagu anak-anak sangat jarang terdengar di televisi. Yang ada malahan
anak-anak yang menyanyikan lagu orang dewasa, yang dikemas dalam berbagai
kontes idola. Selain di sekolah-sekolah, pelajaran seni budaya yang didalamnya
menyertakan lagu anak-anak sebagai tambahan materi, odong-odong bisa dikatakan
juga turut andil melestarikan lagu anak-anak. Pengayuh odong-odong biasanya
berkeliling kampung atau komplek perumahan untuk mencari anak-anak
yang
ingin naik “ Ucap Adi.
Selain
membuat karakter-karakter lucu untuk kreasi disetiap kursinya, hal lain yang
bisa menarik perhatian anak-anak adalah diputarnya musik. Sebagai contoh, lagu
Tik tik tik Bunyi Hujan , Layang-layang dan
Paman Datang. Tiga lagu tersebut seolah tak lekang digerus masa dan lagunya
masih enak didengar, sehingga anak-anak masih banyak yang hapal “ Ungkap Adi.
Jika
anak-anak zaman sekarang lebih banyak
yang akrab dengan game di gadget, lebih senang menyanyikan lagu boyband atau
girlband dan lebih senang hiburan mahal ke mall-mall, odong-odong dengan
prinsipnya, memutarkan lagu anak-anak tampaknya bisa menjadi pilihan orang tua
untuk memperkenalkan sentuhan seni kepada anak “ Tutur Adi.
Jika
kereta mini yang biasa keliling kampung lebih senang mengolaborasikan lagu
anak-anak dengan dangdut koplo atau dangdut masa kini yang menjadi konsumsi
orang dewasa, odong-odong tampaknya tetap masih ramah anak dengan memilih lagu
anak-anak untuk meramaikan suasana. Odong-odong juga lebih ramah lingkungan “
Kata Adi.(Hamnas).
Post a Comment