Kain Pinawetengan Di Sulawesi Utara
Jakarta.Metro
Sumut
Bagi
masyarakat Minahasa, Pinawetengan bukan hanya seonggok batu. Lebih dari itu,
Watu Pinawetengan, begitu masyarakat Minahasa menyebutnya, adalah titik awal
dari kebudayaan orang Minahasa. Di batu besar yang ada di dataran tinggi
Tonduraken itulah, leluhur dari berbagai sub-etnis Minahasa berkumpul, berikrar
untuk bersatu yang ditandai dengan guratan-guratan di batu. Sabtu (21/05/2016).
Informasi
yang dihimpun Media ini, Guratan Watu Pinawetengan ini kemudian menginspirasi
lahirnya kain tenun khas Minahasa. Berbeda dengan kain tenun Palembang yang
cenderung menggunakan warna emas, dan kain tenun Sade yang motifnya lurus
pasti, kain pinawetengan punya ciri khasnya sendiri, yaitu warna yang cerah dan
pembuatan motif yang rumit.
Alat
tenun ikat merupakan alat tenun tradisional Minahasa yang masih dilestarikan
hingga saat ini. Sedangkan akat tenun songket lebih modern dengan penggunaan
benang sutera sebagai bahan baku
Salah
satu perajin kain Pinawetengan Lili di Pusat Kebudayaan Sulawesi Utara Pa’dior
mengatakan, pembuatan kain songket lebih cepat daripada kain tenun ikat. Dalam
satu hari dirinya mampu membuat satu meter kain songket berbagai motif,” Kalau
tenun songket motifnya sudah dicetak dengan kartu, sedangkan tenun ikat
motifnya dibuat manual. Kalau tenun ikat harus digambar, yang digambar itu
kemudian diikat, baru masuk proses pewarnaan. Jadi kalau tenun ikat awalannya
itu bisa menghabiskan waktu lebih lama, tiga minggu sampai satu bulan “ Kata
Lili.
Kain
Pinawetengan memiliki beberapa motif utama, yaitu karema, lumimuut, dan toar.
Sedangkan motif tambahan lainnya adalah gambar lingkan wene, yaitu dewi
kesuburan, pina bia yang merupakan alat musik tradisional Minahasa yang
keberadaannya sudah hampir punah, dan tembega, yaitu aksesoris yang dipakai leluhur
Minahasa.
Dibanderol
dengan harga Rp 200 ribu per meter, kain Pinawetengan banyak digemari wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Sulawesi Utara. Tak hanya dalam bentuk kain,
saat berkunjung ke Pusat Kebudayaan Sulawesi Utara Pa’dior, Anda juga bisa
membeli berbagai produk sandang dengan motif guratan Watu Pinawetengan.(Melvy).
Post a Comment