Peringati HUT Ke-26 DWP Dan Ke-97 Hari Ibu, DWP Kemendagri Gelar Seminar Peran Strategis Membangun Anak Bangsa


Jakarta.Metro Sumut
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar seminar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 DWP dan Hari Ibu yang ke-97. Kegiatan bertajuk “Peran Strategis Dharma Wanita Persatuan dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045” ini berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Dalam sambutannya, Ketua DWP Kemendagri Niken Tomsi Tohir menilai tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Ia menekankan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam membangun generasi penerus yang cerdas, berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi.

“Perempuan memiliki peran sangat penting dalam mendidik anak-anak bangsa. Sejak dini anak-anak belajar dari ibunya tentang nilai-nilai kehidupan, moral, dan etika,” katanya.

Niken berharap kegiatan ini memberi pembelajaran bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) wanita Kemendagri, baik yang sudah menjadi ibu maupun yang nantinya akan menjadi ibu, agar mampu membentuk karakter kuat dalam mendidik anak bangsa.

“Sebagai perempuan, seorang ibu atau calon ibu bagi yang belum menikah di sini diperlukan karakter perempuan yang kuat. Tentu saja untuk menjadi perempuan yang berkarakter melalui proses yang tidak sebentar,” ujarnya.

Sementara itu, Penasihat DWP Kemendagri Yane Bima Arya menyoroti makna keberadaan organisasi wanita di setiap instansi pemerintah, termasuk DWP. Menurutnya, DWP tidak hanya menjadi wadah kebersamaan ASN wanita, tetapi juga berperan strategis dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Ini sering juga diungkapkan oleh dokter Aisah Dahlan. Kalau ibu bahagia, suami dan anak-anak juga bahagia. Kalau istri sedih, berarti suami dan anak tiga kali lebih sedih. Ini hal yang menarik, di berbagai literatur barat itu sama ‘Happy wife, happy life’,” ujarnya.

Yane menambahkan, ilmu merupakan fondasi kebahagiaan serta landasan bagi perempuan untuk menjalankan peran dalam keluarga dan masyarakat secara bijaksana. Ia mendorong anggota DWP Kemendagri untuk terus belajar dan mengasah kemampuan.

“Kalau kita mau bahagia di dunia akhirat, kita harus punya ilmu. Jadi kata ilmu itu sangat menjadi prioritas dalam hidup kita,” tegasnya.

Lebih jauh, Yane menjelaskan bahwa kebahagiaan bukan hanya perasaan positif, tetapi mencakup kesejahteraan diri secara utuh. Ia membagikan lima komponen kesejahteraan dan kebahagiaan sejati, yakni positive emotion (emosi positif), engagement (keterlibatan), relationship (hubungan sosial), meaning (makna hidup), dan accomplishment (pencapaian diri).

“Beberapa literatur yang ingin saya bagi kepada ibu-ibu semua, yaitu kebahagiaan bukan hanya perasaan positif, tetapi kesejahteraan. Kesejahteraan dalam diri kita yang terdiri dari lima komponen,” ujarnya. (Puspen Kemendagri).


Tidak ada komentar