Alika Si Gadis Kecil Malang Akhirnya Bisa Tersenyum Bersama Pejuang Dhuafa


Batu Bara.Metro Sumut

Alika gadis kecil berusia 11 tahun  bersama Kaka nya Faris 13 tahun warga Desa Mangkai Lama Kec. Lima Puluh kab. Batu Bara harus menghilangkan masa kebahagiaan dan keceriaan anak pada umumnya.

Cerita ini terungkap media saat Alika menangis seorang diri dengan wajah penu Rindu kepada kedua orang tuanya. Alika (11) mengungkapkan kalau dirinya  sedih dan merindukan kedua orang tuanya yang pergi merantau entah di mana. Sampai sekarang ibu dan ayah alika tak pernah ada kabar, Jadi makan dan keperluan untuk sekolah bagaimana tanya wartawan kepada Alika, Selama ini kami makan kalau ada yang memberi saja jawab Alika dengan malu dan tampak tertekan dengan keadaan anak seusianya, Hingga kru media tidak melanjutkan pertanyaannya.


Beralih Keterangan tetangga yang mengetahui ke adaan Kedua Bocah tersebut pak Anto menyebutkan bahwa sudah hampir 1 bulan kedua anak ini nasibnya seperti ini. Makan saja harus pergi kerumah nenek dari saudara orang tua bukan kandungnya, Dan tak jarang para tetangga saling bergantian memberi makan setiap harinya, Orang tua mereka pergi dan tak tau kabar beritanya, Awalnya Ayah mereka merantau entah kemana, Kali ini ibu nya sejak Sebulan lalu menghilang karena di lilit hutang tak tau entah kemana, Dan harus mengorbankan anak-anaknya.

Saat ini keseharian mereka sang kakak (Faris) bekerja sambil bersekolah di sebuah pencuci mobil (Doorsemer) sementara adiknya Alika harus membantu menyapu ataupun menjual sayuran milik orang disebuah Pekan yang ada dekat rumahnya, Sangat menyedihkan mereka, Berharap Orang tuanya kembali dan mengurus mereka kembali seperti layaknya anak anak di kampung kami ini.

Kejadian ini terdengar oleh Kapolres Batu Bara AKBP H Ikhwan Lubis SH.MH.  dan langsung mengunjungi Alika yang saat itu sedang berada di pemaksinan sekolahnya, Kapolres Yang akrab di Sebut Sang Pejuang Dhuafa yang di dampingi Kapolsek Lima Puluh AKP Rusdi SH.MM, Ini langsung mengisyaratkan Bhabin Kamtibmasnya untuk selalu mengontrol dan mempedulikan kedua anak ini, Baik kesehatan maupun apa yang di butuhkan segerah di perhatikan, Kapolres Pejuang Dhuafa inipun akan menjamin makan dan biaya yang di butuhkan untuk sekolah kedua anak belia ini.

Saya berharap kepada para tetangga kedua anak ini, Mari sama-sama kita peduli terhadap mereka sebab anak se usia mereka ini menentukan Nasib masa depannya, Di mana sekolah dasar (SD) dan menengah Pertama (SMP) Menjadi langkah pertama mereka menuju masa depan mereka jadi bantulah mereka baik dari moral dan ke adaan mereka, Sebab  saat ini anak-anak ini sedang di uji oleh yang maha kuasa dengan tidak adanya pendampingan orang tuanya, Semoga ini dapat bisa kita sama-sama Fahami " Jelas Kapolres Sang pejuang Dhuafa. 

Alika yang wajahnya sangat terlihat sedih mendadak ceriah melihat ketulusan Kapolres pejuang dhuafa  bersama Kapolsek ada di rumahnya dan menyayanginya. (Boim Drong).


Tidak ada komentar