Presiden RI Akan Resmikan Pengobatan Gratis Khususnya Kota Medan


Presiden RI Jokowi Akan Resmikan Pengobatan Gratis Praktek Ilmuwan Kelas Dunia Muhammad Ja'far Hasibuan Di Indonesia Khususnya Kota Medan


Jakarta.Metro 
Kebangga besar buat Indonesia Khususunya warga Kota Medan rencana di bukanya pengobatan gratis di Kota Medan International Laboratory of Islamic Health Science Biofar SS Health Model Inventor and Scientist Muhammad Ja'far Hasibuan
Atau Laboratorium Internasional Iptek Kesehatan Islam Biofar SS Model Kesehatan Penemu dan Ilmuwan Kelas Dunia Muhammad Ja'far Hasibuan.

Presiden RI bersama Kemenkes RI,BPOM RI rencana menjadwakkan 11 Januari 2021 Peresemian Launching Dan Grand Opening Medical Services Klinik Center Pengobatan Gratis Karya Ilmuwan Kelas Dunia Juara 1 Dunia Bidang Kesehatan Di China setelah kemarin sejumlah petinggi negara  pejabat negara pusat telah meresmikan Pabrik Biofar SS di Asahan 11 Januari 2020 karna banyaknya permintaan masyarakat di dunia tentang obat mujarab herbal segala macam  penyakit kulit setelah disembuhkan jutaan pasien CV.BIOFAR SS di penjuru dunia.

Atas rekomendasi masyarakat luas obat ini bermanfaat di peruntukan di bukalah cabang Biofar SS Di Seluruh Indonesia alasan ini jadi terbantunya rakyat indonesia dengan obat biofar ss ini.

Langkah yang tepat cegah virus corona tak lain harus memperkuat sistem imun tubuh. Seperti yang diketahui, virus corona telah menginfeksi ratusan ribu orang di seluruh dunia, di Indonesia sudah 12.734 orang yang meninggal dan ratusan orang positif terinfeksi Covid-19.

Peneliti kesehatan dari Indonesia, Muhammad Ja’far Hasibuan Juara 1 dunia bidang kesehatan di Shanghai China tahun 2019 merupakan Co-founder and President di Biofar Shrimp Skincare bersama anggota tim medis CV. Biofar Shrimp Skincare 

Lebih lanjut Ja'far saat dlaam siaran pers di jakarta baru baru ini dirinya menjelaskan. Salah satu alasannya di bukanya pengobatan gratis untuk membantu kinerja Pak  Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja Indonesia, menurut Ja’far, Indonesia Darurat Penyakit.

“Rakyat sakit Negara tidak bisa kuat” jika ingin negara kuat rakyat harus sehat, dengan cara pengobatan herbal, dengan di buka dan dikembangkannya herbal atau membuka Universitas Herbal ini jadi solusi otomatis defisit BPJS bisa berkurang, contohnya penyakit Diabetes atau penyakit Gula, kalau dia berobat sama dokter secara kimia, otomatis akhirnya cuci darah, kalau dengan herbal tidak kena komplikasi.

Contohnya lagi seperti luka, kalau sudah parah, dokter harus amputasi, sedangkan secara pengobatan herbal, tidak perlu amputasi, sehingga tidak jadi beban pemerintah, contah lagi dari penyakit diabetes, bisa kena mata, menjadi buta, akhirnya jadi beban pemerintah dan beban keluarga. Sedangkan semua penyakit bisa dicegah, bisa diobati dan disembuhkan.

Otomatis rakyat Indonesia, khusus petani herbal, bisa maju dan berkembang, dengan menanam tanaman herbal, dan hasil kelautan, otomatis GNP kita tambah naik.

Potensi obat herbal di Indonesia sebenarnya masih terbuka lebar, karena belum dimanfaatkan secara optimal. Indonesia bisa belajar dari China yang pengobatan tradisionalnya sudah maju, dimana anak Indonesia,”tambah Ja’far.

Dikatakannya, bahwa perbedaan sumber tanaman tersebut, lokasi, serta proses penelitiannya akan membedakan pula yang dihasilkan.

Lanjut kata dia, saat ini beberapa negara tengah mengembangkan obat dan vaksin untuk Covid-19. Salah satunya adalah China yang mengembangkan obat berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh Prof Yang dari Shanghai Tech University pada Januari 2020. 

Pada penelitiannya, Prof Yang berhasil memetakan struktur protein virus corona di mana ditemukan bahwa virus corona penyebab Covid-19 harus menempel pada sel hidup (dalam hal ini paru-paru manusia) sebelum menyuntikkan struktur genetiknya pada sel hidup tersebut untuk berkembang biak.

Dampak Lock Down Corona, Masyarakat Bisa Kelaparan, Pemerintah Cepat Cari Solusi, Untuk memutus aktivitas ini menurutnya, akan dikembangkan senyawa kimia penghambat bernama N3 sebagai alternatif obat untuk Covid-19.
“Pengalaman selama kompetisi menarik bagi saya, yaitu bahan tanaman surga sudah sejak zaman dulu sangat ampuh sembuhkan virus dan yang saya teliti ini memiliki sifat mematikan virus itu,” katanya.

Dia berharap, melalui dukungan WHO sebagai organisasi kesehatan dunia adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. (Red).

Tidak ada komentar