Gubernur Buka Seleksi Qasidah XV Provinsi Sumatera Utara 2017
Medan.Metro
Sumut
Qasidah
merupakan jalan bagi seniman islam untuk memberikan hiburan kepada masyarakat
yang berisi pujian kepada Allah SWT dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tidak hanya itu, kegiatan kesenian ini juga dijadikan jalan dakwah sekaligus
sebagai filter budaya asing yang merusak moral bangsa.
Karena
itu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi meminta pembinaan dan
pengembangan seni qasidah bias ditingkatkan agar lebih maju sesuai dengan
perkembangan zaman. Karena kesenian ini merupakan seni musik rakyat, murah dan
mudah dimainkan oleh anak-anak dan remaja khususnya. Apalagi keberadaannya
sudah sejak puluhan tahun lalu di provinsi ini.
“Hampir
di seluruh pelosok desa, seni qasidah tumbuh dan berkembang dengan baik,
digemari dan mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat. Namun beberapa
tahun belakangan ini, saya melihat perkembangannya cenderung mengalami
penurunan,” ujar Gubernur Sumut HT Erry Nuradi pada pembukaan Seleksi Qasidah
XV Provinsi Sumatera Utara 2017 di Asrama Haji Medan, Senin (16/10) malam.
Gubernur
pun menyambut gembira atas pelaksanan kegaitan seleksi yang diikuti oleh 22
kabupaten/kota se-Sumut ini. Karena even ini bukan sekedar menentukan group
terbaik saja, tetapi juga merupakan evaluasi terhadap kegiatan pembinaan yang
dilakukan di kabupaten/kota. Begitu juga dengan aspek hiburan rakyat yang
memiliki fungsi lain yakni dakwah Islami lewat syair lagu yang dikumandangkan
berisi pujian kepada Allah SWT dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
“Seni
qasidah punya fungsi ganda, yaitu di satu sisi sebagai sarana hiburan dan
pertunjukan rakyat, juga sebagai sarana dakwah untuk menyampaikan pesan-pesan
Agama dan pembangunan kepada masyarakat lewat syair lagu yang dikumandangkan
dengan menggunakan apresiasi seni. Sehingga makna dan tuntunan yang terkandung
diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk mengikuti dan melaksanakannya
dalam kehidupan sehari-hari,” sebut Gubernur sekaligus mengharapakan prestasi
sebagai juara umum tingkat Nasional pada festival tahun-tahun sebelumnya bisa
diraih dari seleksi ini.
Selain
itu, seni qasidah juga diharapkan dapat menjadi filter masuknya budaya asing
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang berbudaya dan
menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan akhlak. Dengan demikian, kesenian ini
diharapkan dapat mengilhami pemikiran dan perasaan manusia agar lebih peka
terhadap nilai kebenaran dan keindahan.
“Kita
melihat bahwa dalam ero globalisasi ini, pengaruh budaya asing sangat kuat di
kalangan masyarakat. Karena itu menjadi tugas kita bersama terutama para musisi
islam senantiasa berupaya meningkatkan mutu seni qasidah, agar tidak tertinggal
dan ditinggalkan oleh kemajuan zaman yang sangat cepat berubah dan berkembang
ini,” kata Erry yang juga berpesan kepada para dewan juri untuk mengemban tugas
penjurian dengan baik dan penuh keikhlasan, kejujuran serta rasa tanggungjawab.
Sementara
Ketua Panitia Pelaksana Seleksi Qasidah XV Sumut 2017, H Zaharuddin Batubara
dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diiukuti oleh sekurangnya 22
kabupaten/kota se-Sumut, dengan jumlah keseluruhan peserta 725 orang termasuk
official yang akan tampil bergantian sejak 16-21 Oktober 2017. Sedangkan untuk
dewan juri, berjumlah 14 orang.
Hadir
pada pembukaan seleksi tersebut Ketua Harian Lembaga Seni Qasidah Indonesia
(Lasqi) Sumut HA Muin Isma Nasution, Plt Kanwil Kemenag Sumut HT Darmansyah,
Para Ketua DPD Lasqi kabupaten/kota serta sejumlah perwakilan FKPD Sumut.
Usai
memberikan sambutan dan membuka acara, Gubernur pun melantik dewan juri yang
akan bertugas melakukan penjurian atas penampilan para peerta di seleksi
tersebut. Pelantikan pun ditandai dengan pemasangan toga kepada seluruh juri. (Humas
Provsu)-(Riva).
Post a Comment