Lolos Di Bandara SMB II Palembang, Perempuan Bawa 9.675 Butir Ekstasi Ini Ditangkap Di Bali
Sumsel.Metro
Sumut
Lolosnya
ribuan butir pil ekstasi dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II ke Bali
disikapi serius semua instansi terkait. Senin (12/06/2017).
Kepala
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan, Brigjen Pol Anthoni
Hutabarat, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BNNP Bali.“Memang
benar ada penangkapan penumpang bernama Steffanni Anindiya Hadi, usia 26 tahun
yang terbang dari Palembang,” ujar Anthoni, pada Jumat (09/06/2017).
Telah
dipastikan pula, perempuan ber-KTP Banyuwangi itu terbang ke Bali naik Garuda
Indonesia nomor flight GA 266.“Sekarang sedang menjalani proses penyelidikan
lebih lanjut di BNNP Bali,” katanya.
Selain
mengamankan Steffanni, lanjut Anthoni, BNNP Bali juga meringkus SW (27), warga
Banyuwangi. Pria itu merupakan orang yang akan mengambil bungkusan berisi 9.675
butir ekstasi dari Steffanni.“Jadi, tersangkanya ada dua,” sambungnya.
Kini,
pihaknya tengah menyelidiki UN yang menyuruh Steffanni ke Palembang dan BR,
orang yang menyerahkan ekstasi di Bandara SMB II.“Kami berharap, pengawasan di
bandara lebih ditingkatkan lagi,” ujar Anthoni.
Kasus
itu kemarin, diekspose langsung Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol I Putu Gede
Suastawa, di kantornya.
Dia
menegaskan, ekstasi yang dibawa tersangka bukan 5.000 butir, tapi 9.675 butir
ekstasi warna hijau muda merek Bunga Tulip. Nilainya jika diuangkan mencapai
Rp. 4,8 miliar.
Wanita
bertato ini membawa narkoba sebanyak itu dalam empat bungkus plastik transparan
yang beratnya 2.544, 45. Bungkusan itu disimpan dalam tas plastik hand carry
warna orange milik tersangka.“Kami membidik tersangka selama tiga bulan dan
telah mengetahui bahwa tersangka akan menuju Bali pada Kamis (08/06/2017) itu,”
katanya.
Setibanya
tersangka di Bandara Ngurah Rai, petugas melakukan pengintaian dengan
bersama-sama mengantri mengambil koper bersama tersangka.“Ketika tersangka
mengambil hand carry dan kopernya, saat itulah petugas BNN Provinsi Bali
menangkapnya. Saat interogasi awal, tersangka mengaku isi hand carry itu isinya
obat sakit kepala. Setelah didesak, dia mengaku membawa ekstasi,” beber
Suastawa.
Disaksikan
anggota BNNP Bali, tersangka menunjukkan barang bukti dalam kopernya itu. Saat
itu, petugas juga menghadirkan pihak Aviation Security (Avsec) Bandara I Gusti
Ngurah Rai dan seorang Polwan dari Unit Reskrim Polsek Kawasan Udara Ngurah Rai
sebagai saksi.
Dalam
pemeriksaan lebih lanjut, Steffanni mengaku, 7 Juni lalu, dia ditelepon
seseorang berinisial UN dari Palembang, untuk menemui BR yang menginap di
sebuah hotel di kawasan Demang Lebar Daun Palembang.
Tersangka
sempat menginap satu malam di hotel itu. Keesokan harinya, tersangka diantar
oleh BR menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.“Di ruang
tunggu bandara, BR menyerahkan empat bungkus plastik ekstasi yang disimpan di
dalam tas plastik hand carry warna orange. Tersangka kemudian menuju Bali
dengan menggunakan pesawat Garuda GA 266 tujuan Denpasar dan tiba di Bali pukul
12.05 wita,” beber Suastawa.
Tersangka
belum sempat mendapatkan upah karena tertangkap duluan oleh petugas. Di Bali,
informasinya akan ada seseorang yang mengambil ekstasi tersebut. Orang itu
suruhan BR.“Antara Steffanni dan orang itu belum pernah ketemu langsung.
Diputuskanlah Hotel Fame di Jl Sunset Road, Kuta sebagai tempat bertemu,”
imbuhnya.
Sekira
pukul 17.20 wita, petugas berhasil menciduk seorang pria dengan inisial SW (27)
yang ber-KTP Banyuwangi. Pria itu, tinggal di Kerobokan, Badung.
Petugas
lalu menggeledah kediaman tersangka SW di Kerobokan, namun tak ditemukan barang
bukti. Hanya ditemukan segepok kantong plastik klip warna putih.
Malam
itu juga, kedua tersangka digelandang ke kantor BNNP Bali.“Dia ini murni kurir,
setelah kami tes urine, hasilnya dia negatif. Dia diberi upah Rp. 40 juta,”
katanya.
Tersangka
sudah kedua kalinya membawa narkoba ke Bali. Yang pertama berhasil. Pertemuan
SAH dengan SU berlangsung di penginapan ZIA di Uma Alas Kerobokan Badung. Karena
berhasil saat itu, Steffanni mendapat imbalan Rp. 40 juta, ditransfer secara
bertahap.
Sementara
itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto berharap, pasca kejadian ini,
petugas di bandara bisa lebih teliti dan jeli.“Pengamanan SMB II sangat
penting. Lebih-lebih Sumsel, khususnya Palembang akan menjadi tuan rumah Asian
Games XVIII Tahun 2018. Bandara objek vital dalam Asian Games nanti. Jadi,
pengamanan harus ketat,” ujar Kapolda.(Humas Polda Sumsel).
Post a Comment