Sejarah Kota Medan, Fakta Di Balik Sejarah Kota Medan
Medan.Metro Sumut
Sejarah kota Medan memiliki berbagai masa yang
ditempatkan dalam poin-poin berbeda. Sebagai Anak Medan (sebutan bagi penduduk
Kota Medan), kita tentu harus mengetahui sejarah Kota Medan sebagai tempat
kelahiran yang akan selalu kita junjung di mana pun kita berada nantinya.
Terlepas dari berbagai versi sejarah dan masa yang pernah menyelimuti Kota
Medan di masa silam, ada satu fakta menarik yang perlu kita ketahui. Mau tahu
kan tentang apa?
Informasi yang dihimpun Media ini, Tanggal 1 Juli 2016
lalu, Medan resmi berulang tahun ke-423 yang menjadikannya sebagai salah satu
kota tertua di Indonesia. Namun, penetapan hari jadi Kota Medan tersebut, yang
diakui mulai berdiri tanggal 1 Juli 1590, dianggap sebagai dugaan yang tidak
berbasis pada sejarah. Penetapan tanggal ulang tahun tersebut dirasa tidak
akurat jika dilihat dari sejarah Kota Medan itu sendiri.
Medan awalnya merupakan sebuah perkampungan yang dulu
dikenal dengan nama Kampung Medan. Medan didirikan oleh seorang tabib bersuku
Karo bernama Guru Patimpus sekitar tahun 1590 silam. Karena Kampung Medan
berdiri di Tanah Deli, maka Kampung Medan terkadang disebut sebagai Medan-Deli.
Lokasi pasti Kampung Medan saat didirikan oleh Guru Patimpus terletak di
sekitar Sungai Babura yang saat itu memenuhi dan berhubungan dengan Sungai
Deli.
Asal nama Medan pun beragam datangnya. Seorang
pedagang Portugis abad ke-16 melalui buku diarinya mengatakan bahwa nama
“Medan” berasal dari nama “Medina” yang merupakan sebuah kota suci di Timur
Tengah. Ada juga yang menyebut bahwa nama tersebut berasal dari bahasa India,
“Meiden”. Namun yang hingga saat ini diakui sebagai asal nama yang paling pas
sesuai faktanya adalah kata “Madan” dalam bahasa Karo yang artinya “sembuh”
bersumber dari salah satu kamus bahasa Karo-Indonesia tulisan Darwin Prinst, SH
yang dipublikasikan tahun 2002. Kata “Madan” tersebut diakui datang dari percakapan
Guru Patimpus, yang merupakan seorang tabib suku Karo, yang bertanya kepada
pasiennya di Kampung Medan (sebelum didirikan) dengan pertanyaan “Nggo Madan
kam?” Kalimat pertanyaan itu memiliki arti “Apakah kamu sudah sembuh?”
Populasi pertama Medan berasal dari komunitas Batak
Karo. Lalu Sultan Iskandar Muda, seorang Sultan Aceh kala itu, mengirimkan
panglima perangnya sebagai perwakilan Kesultanan Aceh di Tanah Deli sehingga
Tanah Deli pun semakin berkembang. Pertumbuhan populasi dan budaya di Medan pun
semakin meningkat. Dalam pemerintahan berikutnya di Kesultanan Delim (sekitar
tahun 1669-1698), terjadi perang di Medan. Perang itu pun mengandung legenda
daerah yang diakui disebabkan oleh ketidaksudian Putri Hijau, yang terkenal
dengan kecantikannya, dalam menerima lamaran Sultan Aceh. Hal tersebut kemudian
meyulut perang dan timbullah legenda Meriam, yang kini disimpan di Istana
Maimun, dan Ular Naga Raksasa yang merupakan jelmaan dari kedua abang kandung
Putri Hijau tersebut.
Kota Medan tidak mengalami perubahan signifikan sejak
pertama kali berdiri hingga tahun 1860, ketika kolonial Belanda mulai
membersihkan sebuah area untuk dijadikan lahan pertanian tembakau. Didorong
dengan hal tersebut, Kota Medan mengalami pertumbuhan pesat dan langsung menjadi
pusat pemerintahan Belanda di Sumatera dan aktivitas komersil lainnya.
Pemerintah Belanda memerintah Tanah Deli sejak tahun 1658. Di tahun 1915 Kota
Medan secara resmi diangkat menjadi ibu kota provinsi Sumatera Utara, dan
secara resmi dianggap sebagai sebuah kota di tahun 1918.
Itulah berbagai fakta di balik sejarah Kota Medan yang
tentunya wajib kita ketahui sebagai Anak Medan.(Red/Tim).
Post a Comment