Pejabat Polda Sumut Patungan Bantu Biayai Bayi Kembar Empat

Medan.Metro Sumut
Kegelisahan pasangan suami-istri, Brigadir Kepala (Bripka) Zainedi Saputra, 34, dan Silvia Arlin, 33, ketika harus membayar biaya persalinan dan perawatan bayi kembar empat lahir di RSIA Stella Maris, Medan, Selasa (14/03/2017) lalu, yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, tuntas sudah.

Direktur Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut Komisaris Besar (Kombes) Pol Nurfallah mengaku siap menggalang bantuan untuk membiaya persalinan Silvia Arlin serta biaya perawatan empat bayi kembar.

“Saya siap, bahkan saya akan langsung melaporkan ini langsung kepada Bapak Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel. Termasuk berkoordinasi dengan para pejabat utama Polda Sumut di antaranya Direktur Lalu Lintas, Kabid Dokkes, dan Karumkit,” ujar Kombes Nurfallah.

Kombes Pol Nurfallah melanjutkan, dirinya juga telah mengunjungi Bripka Zainedi Saputra dan Silvia Arlin dan sempat melihat langsung keempat bayi kembar di RSIA Stella Maris di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

“Kebahagiaan mereka (Bripka Zainedi Saputra Silvia Arlin) juga kebahagiaan kami. Sebab kami satu keluarga,” ujarnya. seraya menyebutkan, semua biaya persalinan dan perawatan akan dibantu sepenuhnya dan ia telah berkoordinasi dengan pejabat Polda Sumut lainnya.

“Ya, saya pribadi bertanggung jawab untuk biaya persalinan keluarga itu. Saya juga akan membantu proses perawatan keempat anaknya ke depan. Itulah yang saya koordinasikan pada teman-teman pejabat utama Polda Sumut,” ungkapnya.

Sementara itu, Bripka Zainedi Saputra yang bertugas di Satuan Provost Polres Binjai mengaku khawatir dengan tingginya biaya persalinan istri dan perawatan empat bayi kembarnya. “Belum tahu berapa biaya pastinya persalinan istri dan perawatan keempat bayisaya,” kata Zainedi. Kendati demikian, Zainedi yakin Tuhan akan memberikan rezeki kepada setiap bayi yang lahir.

Zainedi sebelumnya sudah mempunyai anak hasil program inseminasi namun meninggal dunia pada usia dua tahun. Sementara kelahiran bayi kembar empat sudah diharapkannya sejak enam tahun lalu.

“Tapi biaya empat bayi tentu berbeda dengan persalinan satu bayi. Jadi bagaimanapun saya tetap kepikiran mengenai masalah biaya rumah sakit,” ujarnya. Menurutnya, dari pengalaman anak pertamanya yang lahir melalui program inseminasi, biaya yang dikeluarkannya saat ini bisa mencapai ratusan juta rupiah.

“Waktu anak pertama dulu untuk program inseminasi saja Rp 20 juta lebih. Tapi dengan biaya perawatan dan pengobatan semua menjadi Rp 30 juta lebih. Tapi itu dulu di RS Sundari. Sekarang ini saya tidak tahu berapa di RSIA Stella Maris,” kata Zainedi.

Tingginya biaya disebabkan keempat bayi menjalani perawatan di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Dokter spesialis anak yang menangani bayi kembar empat itu, Rasyidah, memperkirakan masa perawatan di NICU sekitar 3-5 pekan untuk biaya per hari di NICU sekitar Rp 5 juta.

Karena itu, dalam satu hari biaya perawatan untuk empat bayi kembar sekitar Rp20 juta. Bila perawatan di NICU selama tiga pekan, maka total dana yang dibutuhkan sekitar Rp 200 juta. Pada bagian lain, Zainedi beralasan, tidak menggunakan fasilitas Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan karena sudah mengetahui bayinya kembar empat yang risiko kelahirannya lebih tinggi. Alasan itulah membuat dia memutuskan persalinan istrinya di RSIA Stella Maris demi keselamatan istri dan anak-anaknya.

Zainedi juga sudah berkomunikasi dengan keluarga untuk membicarakan masalah biaya, tapi tidak semuanya bisa membantu. Selain itu, juga sudah menghadap pimpinan untuk meminta bantuan. Namun, itu juga belum mencukupi untuk menutupi total biaya yang dibutuhkan.

Sementara ketua tim dokter yang menangani persalinan Silvia Arlin, Binarwan Halim mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk program inseminasi mencapai sekitar Rp8-10 juta. Namun, Binarwan enggan menyebutkan berapa jumlah biaya yang akan dikeluarkan untuk kelahiran dan perawatan keempat bayi kembar tadi. “Terkait biaya itu bervariasi, tergantung kondisi bayi dan ibunya,” katanya.(Humas Polda Sumut).


Tidak ada komentar