POM Harus Selidiki Prajurit Penganiaya Warga Dan Wartawan
Medan.Metro
Sumut
Kecamatan
Medan Polonia dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) yang
dilatarbelakangi perebutan lahan, telah membawa korban luka-luka. Selasa
(16/08/2016).


Menurut
Martin, kasus ini sangat disesali dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari
POM TNI AU,” POM TNI AU bisa melakukan penyelidikan atas kelalaian prajurit
yang telah menyalahi aturan dan segera diadukan ke mahkamah militer, termasuk
penganiaya terhadap wartawan elektronik Andri Syafrin (MNC) dan wartawan online
array (tribun medan) “ Ungkapnya.
Anggota
legislatif dari Dapil Sumut 2 ini, juga berharap agar Panglima TNI bisa segera
melakukan koordinasi dengan Kapolri,” Dengan begitu, penyelidikan POM bisa
segera dimulai “ Harapannya.
Sebelumnya
diberitakan, Konflik lahan di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia
akhirnya mengakibatkan bentrok fisik, sedikitnya lima warga dan 2 wartawan
mengalami luka-luka akibat tembakan, tendangan dan juga pemukulan oleh sejumlah
oknum TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo.
Kejadian
ini berawal dari pemblokiran jalan yang dilakukan oleh warga Sari Rejo sejak
Senin pagi (15/8/2016). Diduga kesal karena masyarakat tidak juga bubar, aparat
TNI AU kemudian melakukan tindakan represif.
Menurut
informasi, di ruang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Mitra Sejati, ada
3 pemuda yang dirawat diduga kena tembakan peluru karet. Ketiganya adalah Ahmad
(22) warga Jalan Teratai Ujung, luka tembak di leher, Wahyu (19), warga Jalan
Teratai Ujung, tertembak di lengan kiri bawah dan Fadli (22) tertembak di
tangan kanan atas.
Selain
mereka, ada juga M. Syukur Dalimunthe (55) warga Jalan Antariksa, Kelurahan
Sari Rejo, yang dipukul di depan rumahnya. Kekerasan juga menimpa dua orang
wartawan, yakni Array Argus wartawan Tribun Medan dan Andri Safrin wartawan
iNews TV (MNC). (San)
Post a Comment