Akibat Proyek Crane Pembangunan Jalan Tol, 35 Rumah Warga Rusak
Pagar
Merbau.Metro Sumut
Puluhan
warga Dusun III Desa Perbarakan Kecamatan Pagar Merbau menghentikan crane
pembangunan jalan tol di Desa Perbarakan Kecamatan Pagar Merbau pada Kamis
(28/7) siang.
Informasi
yang dihimpun Media ini, Warga terpaksa melakukannya karena kesal terhadap PT
Waskita Karya yang belum merealisasikan perjanjian pada 28 Oktober 2015 lalu
jika PT Waskita Karya akan memperbaiki rumah warga yang retak atau rusak akibat
proyek pembangunan jalan tol.
M
Nuh Harahap (62) salah satu warga mengatakan hingga saat ini 35 rumah warga
retak dan rusak akibat pembangunan jalan tol. Warga pun sudah dua kali
dipanggil ke Kantor PT Waskita Karya dan selalu berjanji akan memperbaiki rumah
warga yang retak,” Sudah dua kali juga PT Waskita Karya memfoto dan mendata
jumlah rumah warga yang rusak. Namun hingga saat ini realisasikan untuk
perbaikan seperti yang dijanjikan tak kunjung terlaksana “ Katanya.
Lanjut
M Nuh, Malah belakangan muncul surat penghitungan dari PT Waskita Karya jika
kompensasi yang diberikan kepada warga yang rumahnya retak berkisar Rp 300 ribu
hingga Rp 400.000. Sehingga warga tidak mau menerima biaya perbaikan sesuai
perhitungan pihak PT Waskita Karya,” Biaya perbaikan rumah berkisar Rp 2 juta
hingga Rp 3 juta sudah termasuk biaya tukang. Ini malah mau diberikan Rp 300 ribu,
kami pun tidak maulah “ Ucap M Nuh sembari menyebutkan jika PT Waskita Karya
memberikan dana Rp 2 juta kemungkinan warga akan menerima.
Aksi
warga yang menghentikan crane yang sedang memasang paku bumi itu tidak
berlangsung lama. Sebab, sejumlah personil Polsek Pagar Merbau dan Polres Deli
Serdang langsung turun ke lokasi proyek.
Selanjutnya
warga diarahkan ke kantor Desa Perbarakan untuk musyawarah bersama dengan pihak
PT waskita Karya. Namun hingga sore, pihak PT Waskita Karya belum datang
menemui warga di kantor Desa Perbarakan. (Wal).
Post a Comment