M.Amiruddin SE: Alam Dan Zat Allah SWT

Medan.Deli.Metro Sumut
Untuk pembahasan ini perlu rasanya dijelaskan istilah dan pengertian sekedarnya, meskipun penjelasan penjelasan yang ada sebenarnya sudah cukup memadai. Jumat (09/10/2015).

M.Amiruddin SE Pendiri Organisasi Masyarakat (Ormas) Moderen Indonesia Bersatu (MIB), salah satu Pendiri Partai Moderen Indonesia Bersatu sekaligus Ketua Umum yang akan dibentuk serta dideklarasikan dan Penyusun Buku Multi Level Dakwah  mengatakan Alam yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah sesuatu yang lain daripada Allah, yang diadakan atau yang diciptakan, umumnya juga dikatakan dengan “aghyar”. Jadi jelas sekali bahwa “alam” bukanlah Zat Allah “ Katanya.

Lanjut Amiruddin, Dari sinilah sebenarnya patokan kita untuk memahami setiap masalah yang menyangkut Tasawuf yang membicarakan tentang Ketuhanan, Didalam pembahasan ini ada kata kata sebagai berikut : Alam Nuskhatul Haqqi = Alam adalah naskah Tuhan, Alam Cermin Tuhan = Dalam istilah Alam Mir’atul Haqqi, Alam Mazhar Wujudullah = Alam,pembuktian ujud Allah., Alam Ainul Haqqi = Alam adalah kenyataan Tuhan,” Kata-kata yang seperti ini tidak bisa hanya dilihat dan dibaca menurut bunyi kata-kata itu semata-mata (leterjik), sehingga aosiasi tertuju kepada arti dari kat-kata. Kata-kata dan ungkapan dari kalangan Sufi pada umumnya adalah berupa rumus-rumus, gambaran-gambran sebagai pelampiasan kata hati dan perasaan “ Ucapnya.

Amiruddin menjelaskan, Sebagimana kita maklum, bahwa kata-kata adalah suatu alat komunikasi antara satu pihak dengan pihak yang lainsehingga terjadi hubungan pengertian dari kedua belah pihak,” Dapat pula dimengerti, bahwa kata-kata itu sendiri dapat pula menimbulkan perkiraan yang salah terhadap mereka yang melahirkan kata-kata itu “

Menurut Amiruddin, Akan tetapi bila kita kembali kepada suatu ungkapan bahwa kata-kta hanyalah sekedar isyarat dan gambaran belaka, lebih lagi bila kata-kata itu ada hubungannya dengan perasaan, maka seharusnya tidaklah perlu ada prasangka buruk (negatif) terhadap mereka yang melahirkan kata-kata dan ucapan itu, Lebih ngeri lagi kalau kita bandingkan dngan sebuah sabda Rasulullah s.a.w “ Ungkapnya.(Hamnas).


Tidak ada komentar