Datangi TKP Aksi Illegal Tapping, Kapolda Sumsel Sebut Pihaknya Akan Usut Kasus Ini Dari Pelaku Hingga Pembelinya

Sumsel.Metro Sumut
Komplotan pencuri minyak mentah (Illegal tapping) beraksi di Palembang. Kali ini, Para pelaku beraksi dengan membobol dan menyedot minyak mentah dari pipa milik PT. Pertamina Gas di Jalan Brigjen Hasan Kasim Lorong Pipa Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Palembang. Sabtu (14/01/2017).

Informasi yang dihimpun Media ini, Saat proses pencurian masih berlangsung atau setidaknya baru berhasil menyedot sebanyak empat ton minyak mentah yang dimasukkan kedalam dua wadah tedmon yang diangkut menggunakan truk Hino hijau BG 8988 UW yang diparkir tidak jauh dari lokasi pencurian, aksi pelaku berhasil digerebek pihak Kepolisian.

Dari penggerebekan yang dilakukan Polsekta Kalidoni Palembang tersebut, setidaknya seorang dari empat pelaku berhasil diamankan sedangkan, tiga lainnya berhasil kabur melarikan diri. Pelaku yang berhasil diamankan diketahui inisial IB (58), warga Jalan Sersan KKO Badaruddin Kelurahan Sei Buah Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang.

Terkait dengan adanya aksi Illegal Tapping dan penangkapan tersebut, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto beserta pejabat utama Polda Sumsel dan Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono pun langsung turun tangan dan termasuk mendatangi lokasi di mana aksi Illegal Tapping dilakukan.

Usai melakukan pengecekan secara langsung, Kapolda Sumsel mengatakan, dalam aksi kali ini pelaku berjumlah empat orang dan beraksi menggunakan sejumlah peralatan seperti keran pipa besi, klem besi, serta selang sepanjang 50 meter.

Dan seluruh barang tersebut sudah disita aparat, termasuk truk yang digunakan untuk mengangkut wadah penampung untuk diisi minyak curian sebagai barang bukti,” Pelaku mulai melakukan aksinya sejak sore kemarin (Rabu) dan berhasil diringkus petugas setelah mendapatkan laporan. Satu tersangka berinisial IB diringkus sedangkan, tiga lainnya melarikan diri dan masuk daftar pencarian orang (DPO) “ Katanya, Kamis (12/01/2017).

Dijelaskan Jenderal bintang dua tersebut, untuk modus yang digunakan para pelaku yakni dengan menyedot minyak mentah di dalam pipa menggunakan mesin penyedot yang kemudian dialirkan menggunakan selang ke tempat penampungan yang sudah disediakan.

Sebelum menyedot minyak, pelaku terlebih dahulu melubangi pipa dengan membukan klep besi yang terdapat di pipa. Mereka ini pemain lama, sudah sering menjalankan aksinya,” Selain merugikan Pertamina, aksi mereka ini sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar karena pipa tersebut menjadi rawan meledak. Untuk itu, kami akan usut kasus ini sampai ke akarnya, tidak hanya terputus di pelaku di lapangan, namun hingga ke pembelinya “ Terangnya.

Saat disinggung adakah keterlibatan oknum anggota, mantan Kakorlantas Mabes Polri tersebut, mengatakan, hingga sejauh ini belum ada keterlibatan orang dalam maupun aparat yang terlibat dalam kasus tersebut.

Pihaknya masih mengembangkan penyelidikan untuk segala kemungkinan,” Kita juga mengimbau kepada masyarakat agar aktif memberikan infomasi kepada petugas apabila melihat hal-hal mencurigakan. Jika tidak melaporkan, bisa terindikasi persekongkolan dan bisa dikenakan pidana “ Ungkapnya.

Sementara itu, terkait aksi illegal drilling yang memicu ledakan dan menyebabkan 18 korban luka di Talang Saba Dusun III Desa Tanjung Keputren Kecamatan Plakat Tinggi Kabupaten Muba, pihaknya pun telah menerjukan tim gabungan yang terdiri dari kepolisian dari unsur Direktorat Kriminal Khusus, dokter, PT Pertamina dan lainnya untuk menyelidiki penyebab ledakan sumur ilegal tersebut,” Selain peristiwa ledakan, kami pun akan menyelidiki terkait kegiatan pengeboran sumur ilegalnya tersebut. Ini pun akan kami selidiki hingga akarnya, antisipasi agar tidak terjadi lagi dan tidak memakan korban lagi “ Tuturnya.

Sedangkan, seorang warga di sekitar yang tinggal tepat di depan TKP Illegal Tapping, SS (48), mengatakan, ia tidak mengetahui saat kedatangan para pelaku termasuk saat melakukan aksi pencurian minyak tersebut,” Saya tidak tahu kalau mereka itu (pelaku) sedang maling. Mereka pun tidak berkomunikasi dengan warga sekitar. Tahu-tahu ada petugas dan satu pelaku ditangkap. Di situ baru tahu kalau mereka maling “ Jelasnya. (Humas Polda Sumsel).


Tidak ada komentar