Persoalan Kembangkan Wisata Bahari Indonesia

Jakarta.Metro Sumut
Komisi X DPR menilai masih ada beberapa persoalan dalam mengembangkan wisata bahari Indonesia. Padahal wisata bahari merupakan sektor wisata yang sangat potensial. Kamis (28/07/2016).

Informasi yang dihimpun Media ini, Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana mengatakan masih ada beberapa persoalan dalam mengembangkan wisata bahari Indonesia. Padahal, wisata bahari merupakan sektor wisata yang sangat potensial. Persoalan yang dinilainya menghambat ini harus segera dibenahi,” Misalnya dari aspek penataan infratruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk promosi “ Kata Dadang di sela-sela Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa (26/07/2016).

Dadang mencoba membandingkan dengan negara tetangga, Thailand. Menurutnya, Thailand mampu mencetak 100 ribu instruktur selam dalam kurun waktu setahun. Sehingga hal ini membuat wisatawan nyaman untuk wisata selam di Thailand. Berbeda dengan Indonesia yang hanya mencetak instruktur selam sebanyak 51 ribu dalam setahun “ Ungkapnya.

Lanjut Dadang, Itupun kita masih berhadapan dengan beberapa kendala. SDM kita mahir secara teknis dunia selam, tapi ada kendala di masalah bahasa, itu berbeda dengan negara lain dimana segalanya sudah siap. Jadi dari aspek kelembagaan, bagaimana kita membuat masyarakat memahami dengan baik peran sertanya dalam dunia wisata “ Ucap Dadang.

Politisi F-Hanura itu juga mengingatkan agar promosi dapat ditingkatkan, namun ia mengkritisi agar diimbangi dengan pelayanan yang baik kepada wisatawan. Menurutnya, promosi yang dilakukan akan percuma, jika wisatawan yang datang tidak dibuat nyaman,” Misalnya dulu ketika ada wisatawan dari Italia meninggal saat menyelam, ini menjadi berita negatif dunia selam Indonesia. Banyak yang harus kita persiapkan, seperti infrastruktur, maupun masyarakat sadar wisata, termasuk instruktur selam “ Imbuh Dadang.

Politisi asal dapil Jawa Barat ini juga mengkritisi Kementerian Pariwisata yang dinilai kurang mendengarkan masukan dari pengusaha wisata selam,” Banyak destinasi menarik, tapi tidak tergarap dengan baik. Ada persoalan destinasi, infrastruktur pendukung, diving center, termasuk sikap masyarakat setempat. Banyak hal menurut pengusaha selam yang harus dibenahi “ Terang Dadang.

Sebelumnya, Ketua Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia, John Sijabat mengatakan, potensi wisata selam Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke. Namun banyak juga potensi wisata selam yang belum dikembangkan.

Menurutnya, perkembangan industri wisata selam ini sangat dinamis. Karena setiap ada data baru berkaitan dengan kesehatan atau keselamatan tentang selam, pasti akan diikuti dengan perubahan teknik atau system training dan cara kerja peralatan selam,” Peran Pemerintah adalah untuk memastikan unsur keselamatan manusia dan juga memastikan bahwa para pelaku mengikuti standar dan prosedur yang berlaku di industry selam “ Ucap John.

John mengakui, masih ada beberapa permasalahan dalam usaha selam ini, diantaranya promosi yang masih kurang maksimal, dan belum siapnya infrastruktur dan SDM dari beberapa destinasi wisata selam yang diprioritaskan,” Wisata selam merupakan wisata sport adventure, dimana penanganannya di Pemerintah harus dilakukan oleh orang-orang yang mengerti dan menguasai. Untuk itu diperlukan pelatihan serta pendampingan oleh pelaku industri, dalam hal ini asosiasi “ Kata John. (Melvy).



Tidak ada komentar