Lokasi Pariwisata Pulau Rupat Masih Kurang Sarana Dan Prasaran

Bengkalis.Metro Sumut
Sarana dan prasarana wisata Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau kurang layak menurut Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, harus terus ditingkatkan, sebelum ivent Mandi Safar dimasuk ivent nasional. Selasa (08/12/2015).

Informasi yang dihimpun Media ini, Plt Gubri bangga dengan pembangunan infrastruktur jalan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis, untuk menununjang wisata di Pulau Rupat. Dimana telah dibangun rigid beton sepanjang 51 kilometer dari Pelabuhan Roro Tanjung Kapal menuju Pantai Lapin (Desa Tanjung Punak) dan Pantai Pesona (Desa Teluk Rhu) di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau," Hanya tinggal sekitar 30 kilometer lagi yang belum dirigid beton, yang masih base. Meskipun demikian, mobil jenis sedan pun sudah bisa mencapai lokasi wisata di Pulau Rupat. Ini merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi Pemerintah Provinsi Riau “ Kata Arsyadjuliandi Rahman.

Lanjut Arsyadjuliandi, Investasi yang lumayan besar yang telah dilakukan oleh Pemkab Bengkalis, lanjutnya. Kalau investasi yang besar (infrastruktur jalan, red) tidak diiringi dengan perbaikan sarana dan prasarana tempat wisata di Pulau Rupat, tentunya merupakan kerugian besar," Karena investasi jalan sudah dilakukan, masa membereskan sarana dan prasarana tempat wisata tidak bisa dilakukan. Begitu juga dengan penyeberangan kapal roro dari Dumai-Rupat, pun harus mendukung perkembangan wsiata disini (Pulau Rupat, red). Karena tanpa adanya dukungan transportasi penyeberangan, pengembangan wisata akan menjadi sia-sia saja “ Ucap Arsyadjuliandi.


Arsyadjuliandi menjelaskan, Sudah melakukan koordinasi dengan Pj Walikota Dumai, jika pariwisata di Pulau Rupat, penyeberangan di Kota Dumai yang tidak memadai saat ini perlu ada peningkatan. Peningkatan infrastruktur jalan pun sudah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Riau,” Selain diperbaiki nantinya sarana dan prasarana wisata di Pulau Rupat, pun merupakan kewajiban masyarakat untuk menjaganya. Kedepannya, pengelolaan tempat wisata bisa dari pihak ketiga, kecamatan atau desa itu sendiri. Apalagi saat ini anggaran Pemerintah Desa sudah besar. Tentunya seluruh stakeholder harus mendukung perkembangan wisata di Pulau Rupat “ Jelasnya.(Rudi).

Tidak ada komentar