Lirboyo Pengasuh Pondok Pesantren Keluarkan Tausiyah Dukung Prabowo - Hatta
Kediri,Metro
Sumut
Lirboyo Pengasuh
Pondon Pesantren (Ponpes) Kediri telah mengeluarkan edaran tausiyah untuk
mendukung pasangan Capres - Cawapres H Prabowo Subianto - Ir H Hatta Rajasa
pada pemilihan presiden 9 Juli 2014.
Informasi
yang dihimpun Media ini, Tausiyah yang diterima tertanggal 22 Mei 2014
ditandatangani tiga pengasuh Ponpes Lirboyo KH Moh Anwar Manshur, KH A Idris
Marzuqi dan KH Abdullah Kafabihi Mahrus.
Pada
tausiyah masyayikh Lirboyo dijelaskan, dalam ihtiar memilih pemimpin bangsa
Indonesia untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta menjaga akidah Islam
ahlulsunah wal jamaah menginstruksikan kepada seluruh alumni dan menghimbau
kepada masyarakat agar mendukung H Prabowo Subianto - Ir H Hatta Rajasa pada
Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
Sebelumnya
sejumlah kiai sepuh di Jatim juga menyatakan mendukung Prabowo Subianto - Hatta
Rajasa. Salah satu alasannya Prabowo sebagai capres berjanji akan menguatkan
pendidikan yang ada di pondok pesantren.
Menurut KH
Anwar Iskandar dukungan untuk Prabowo Subianto - Hatta Rajasa tidak muncul
begitu saja tapi ada sejumlah alasan yang melatarbelakanginya.
Dari
beberapa kali pertemuan para kiai, mulai pertemuan di kediaman pengasuh Ponpes
Lirboyo KH Idris Marzuqi, para kiai menghendaki Prabowo Subianto untuk menjadi
presiden periode 2014-2019. Gus War yang Pengasuh Ponpes Al Amin ini
menjelaskan, alasan kiai sepuh mendukung Prabowo karena senang bersilaturahmi
ke berbagai ponpes sewaktu menjabat Danjen Kopasus. Di antaranya, Prabowo
pernah sowan ke kediaman Gus Miek dan kediaman KH Nawawi di Sidogiri.
Alasan
lainnya, Prabowo sebagai calon yang mempunyai visi dan misi jelas, terutama
dalam mempertahankan wilayah NKRI.
Namun yang
tidak kalah pentingnya, kata Gus War, Prabowo juga berjanji akan menguatkan
pendidikan di pondok pesantren. Selain itu juga memiliki sifat-sifat
kepemimpinan yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Sifat-sifat itu seperti
tegas dan berani mengambil keputusan dan resiko dari sebuah keputusan.
Gus War juga
mengakui adanya perpecahan di pengurus pusat NU, yakni sikap Ketua Umum PBNU KH
Agil Siraj bersama sejumlah pengurus lain mendukung Prabowo, sementara wakilnya
As'ad Ali mendukung Jokowi. Menurut Gus War Secara organisatoris, NU bukan
organisasi politik. Sementara fenomena perpecahan pengurus tidak lebih dari
sekedar dinamika orang per orang. NU sebagai jamaah diniyah tidak memiliki
otoritas untuk melakukan politik praktis.(Irwan)
Post a Comment