Industri Dan Angka Pengangguran Di Baten
Banten,Metro
Sumut News
Banten
memiliki tantangan yang harus dipecahkan untuk menjadi Provinsi makmur,
setidaknya oleh Wakil Gubernur Rano Karno, usai sang Gubernur Ratu Atut
Chosiyah ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) atas dugaan korupsi Pilkada Lebak dan Alat Kesahatan (Alkes). Salah satu
kuncinya adalah memajukan industri yang sudah lama berkembang disana. Rano
Karno menerangkan, industri menjadi salah satu sektor yang memberi kontribusi
tinggi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar. Tercatat di 2012,
sekitar 46% PDRB Banten disumbang oleh industri pengolahan.
Selain baja, industri yang banyak berkembang di sana adalah petrokimia, tekstil, alas kaki, dan makanan. Hingga tahun lalu, terdapat 1.695 perusahaan berbasis industri dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 474.521 orang.
Realisasi ini masih akan terus didorong oleh Pemprov Banten, guna mengikis angka pengangguran di Provinsi yang membawahi Serang, Tangerang, Cilegon dan Tangerang Selatan ini. "Tidak hanya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, tapi juga mengurangi pengangguran di Banten yang kini 9,9%," katanya peresmian pabrik baja terpadu Krakatau Posco di Cilegon, oleh Presiden SBY, Senin (23/12).(Red)
Selain baja, industri yang banyak berkembang di sana adalah petrokimia, tekstil, alas kaki, dan makanan. Hingga tahun lalu, terdapat 1.695 perusahaan berbasis industri dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 474.521 orang.
Realisasi ini masih akan terus didorong oleh Pemprov Banten, guna mengikis angka pengangguran di Provinsi yang membawahi Serang, Tangerang, Cilegon dan Tangerang Selatan ini. "Tidak hanya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, tapi juga mengurangi pengangguran di Banten yang kini 9,9%," katanya peresmian pabrik baja terpadu Krakatau Posco di Cilegon, oleh Presiden SBY, Senin (23/12).(Red)
Post a Comment