Wamendagri Bima Arya Dukung Inovasi Aspal Plastik Untuk Atasi Permasalahan Sampah


Badung.Metro Sumut
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mendukung pengolahan sampah plastik menjadi aspal untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Inovasi aspal plastik ini telah diinisiasi oleh perusahaan petrokimia Chandra Asri di Cilegon pada 2018. Menurutnya, penemuan ini merupakan praktik baru yang mampu menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah plastik secara signifikan.

“Karena 15 persen dari sampah yang ada di Indonesia ini sampah plastik, dan sebagian besar dari itu, 80 persennya mungkin itu kan ke laut. Ini berbahaya sekali untuk jangka panjang. Ini masih belum terpecahkan. Nah, persoalan sampah plastik ini harus diselesaikan secara komprehensif,” katanya saat menghadiri Visit & Showcase Aspal Plastik di Jimbaran HUB, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (5/7/2025).

Ia menyampaikan, persoalan sampah plastik perlu diselesaikan secara menyeluruh dari hulu ke hilir melalui pengolahan sampah plastik menjadi aspal. Di hulu, sampah plastik berasal dari berbagai sektor seperti rumah tangga, industri, dan aktivitas ekonomi yang kemudian dikumpulkan, dipilah, dan dibeli. Di hilir, perlu ada kepastian mengenai off-taker atau pihak yang akan memanfaatkan hasil pengolahannya.

“Ini sampah plastik menjadi aspal ini salah satu contoh, dari hulu ke hilir tadi. Ada kebutuhan infrastruktur Indonesia, kualitas jalan aspal yang bisa diperkuat. Karena menurut data itu, ini daya tahannya lebih lama. Ada beberapa daerah sudah menjadi contoh, seperti Cilegon dan Garut,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bima menyebutkan, pemanfaatan sampah tidak hanya terbatas pada aspal, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi produk lain seperti paving block dan sumber energi terbarukan. Pemerintah membuka ruang kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk asosiasi kepala daerah, untuk mendukung teknologi pengelolaan sampah yang inovatif.

“Kita akan doronglah, paling tidak di kota-kota besar dengan kapasitas APBD yang mumpuni, dan juga ada kebutuhan infrastruktur, pasti kita akan dorong lagi,” tambahnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Bima menekankan pentingnya membangun ekosistem yang mendukung, termasuk kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga akan melakukan kajian menyeluruh, mulai dari potensi produksi dan permintaan aspal plastik untuk infrastruktur jalan, hingga aspek regulasinya.

“Kita juga akan buat kajian regulasi apa yang kemudian dibutuhkan untuk diperkuat. Apakah mana yang leadingnya dari Kemendagri, mana juga yang mungkin dari kementerian yang lain ya, [Kementerian] PU misalnya. Jadi dari hulu ke hilir mulai dari regulasi, kemudian produksi sampahnya, sampai permintaannya,” tandasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Sang Made Mahendra Jaya; Direktur Legal, External Affairs, and Circular Economy Chandra Asri Group Edi Riva’i; Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali Nusakti Yasa Wedha; dan Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian PU Yohannes Ronny. (Puspen Kemendagri).




Tidak ada komentar