Home
/
Daerah
/
Headline
/
Proyek Pengerasan Jalan Desa Sei Sentang Diduga Asal Jadi, APH Diminta Periksa Rekanan Kontraktor
Proyek Pengerasan Jalan Desa Sei Sentang Diduga Asal Jadi, APH Diminta Periksa Rekanan Kontraktor
Proyek pengerasan Jalan Desa Sei Sentang, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Provinsi Sumatra Utara (Sumut) di duga asal jadi.
Pasalnya, dilokasi, rekanan kontraktor dalam pengerjaan proyek tersebut tidak sesuai spesifikasi yang ada.
Proyek ini di kerjakan CV Billy Teehnik dengan menelan anggaran mencapai Rp 424.914.599.73 dari dana anggaran APBD Labuhan Batu Utara anggaran tahun 2024.
Anehnya, di papan plang proyek tersebut tidak tercantum CV atau PT pengawas sehingga membuat rekanan kontraktor melakukan pekerjaan asal jadi demi meraup untuk besar.
Pembangunan yang sudah lama di dambakan masyarakat ini, menimbulkan kekecewaan bagi warga karena pekerjaan yang asal jadi.
Dimana seharunya, proyek Perkerasan jalan poros Sei Sentang itu dengan volume lebar 5 Meter ketebalan 20 Cm dan Panjang 600 Meter.
Fakta dilapangan, ketebalan bangunan jalan sangat tipis dan ditemukan badan jalan banyak yang tidak tersiram material, saat pengerjaan juga rekanan kontraktor tidak menggunakan alat berat sehingga warga khawatir kualitas pembangunan tersebut tidak dapat bertahan lama.
Salah seorang Warga Desa Sei Sentang, Amim Tanjung kepada Metro Sumut (MS), Kamis (18/7/2024) menyampaikan kekecewaannya terhadap pengerjaan proyek tersebut.
"Kalau seperti ini masyarakat sangat kecewa sekali," akunya.
Pada hakikatnya, tambah Amim, masyarakat mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Labuhan Batu Utara yang telah merealisasikan pembangunan jalan poros desa Sei Sentang.
"Kami selaku masyarakat berterimakasih sekali kepada Pemerintah Daerah yang sudah membangun pengerasan Jalan Desa Sei Sentang, apalagi pembangunan ini sudah sangat lama sekali dinantikan masyarakat," akunya.
Namun, masyarakat sangat menyayangkan terhadap pengerjaan proyek tersebut yang asal jadi. "Ya, kami selaku masyarakat sangat kecewa sekali, banyak badan jalan yang menjadi objek proyek itu tidak tersiram batu, dan batu yang ditabur juga sangat tipis sekali," keluhnya.
Masyarakat meminta kepada PPTK Dinas PUTR Labuhan Batu Utara agar kiranya bisa turun kelapangan cek langsung pekerjaan proyek tersebut.
"Kami meminta kepada pihak terkait khusunya Aparat Penegak Hukum agar memproses rekanan kontraktor, sebab kami menilai pekerjaan itu sangat tidak layak sekali, apalagi anggarannya cukup besar, jangan karena kontraktor yang ingin meraup untung besar masyarakat dirugikan," pungkasnya. (Rusman Wapemred).
Post a Comment