Normalisasi Sungai Bedera Dimulai Dari Jalan Asmara Kawasan Pergudangan Paragon
Medan.Metro Sumut
Gubsu Edy Rahmayadi bersama Wali Kota Medan Drs. H.T. Dzulmi Eldin S, M.Si,M.H dihadiri Wakil Wali Kota, Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si beserta unsur Forkopimda Sumut dan Kota Medan menormalisasi Sungai Bedera yang melintasi Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang, Selasa (20/8) petang. Normalisasi dan pelebaran Sungai ini dimulai dari kawasan Jalan Asrama, tepatnya kawasan Pergudangan Paragon.
Gubsu dan Wakil Wali Kota menyaksikan langsung pengorekan Sungai Bedera dengan menggunakan satu unit long AMP milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II. Pengorekan sungai yang dilakukan dalam rangka mengatasi banjir juga disaksikan ratusan warga sekitar yang selama ini menjadi langganan banjir akibat Sungai Bedera telah mengalami penyempitan dan pendangkalan.
Selain pengorekan, long arm juga merubuhkan pagar seng milik warga yang didirikan persis di pinggiran Sungai Bedera. Tidak hanya pagar seng, long arm juga menghancurkan bangunan liar yang juga didirikan di pinggiran sungai. Normalisasi yang dilakukan ini melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dari Pemerintah Provinsi Sumut, Pemko Medan BWS Sumatera II serta dibantu personel dari Kodam I/BB. Proses normalisasi berjalan dengan lancar, tanpa kesulitan long arm pun melakukan pendalaman dan pelebaran. Tanah bercampur lumpur hasil pengorekan selanjutnya ditumpukkan untuk selanjutnya diratakan.
Menurut Gubsu, normalisasi dilakukan guna mengatasi banjir yang selama ini terjadi. Tidak hanya Sungai Bedera, ada 8 sungai lagi yang menyusul akan dinormalisasi. Namun sebagai langkah awal, Sungai Bedera yang dinormalisasi karena pendangkalan dan penyempitan yang terjadi cukup parah. Dengan normalisasi yang dilakukan diharapkan dapat mengatasi banjir yang selama ini terjadi. "Kalau rumah saya banjir, saya tidak masalah tapi kalau rumah warga yang kebanjiran justru saya yang kewalahan. Itu karena saya sayang warga Sumut, terutama Kota Medan karena Medan ibukota provinsi Sumut," kata Gubsu.
Dengan dimulainya normalisasi Gubsu berharap sampai tahun 2022, seluruh sungai yang ada di Kota Medan bersih sehingga nyaman dipergunakan. "Ada 9 sungai di Kota Medan yang harus segera ditangani. BWS telah menyiapkan anggaran Rp.1 triliun. Anak cucu kita harus hidup sehat. Siapa pun tidak boleh mengganggu. Kalau ada yang terganggu, segera bicarakan dengan saya," tegasnya.
Wakil Wali Kota Medan sangat bersyukur karena Sungai Bedera akhirnya dinormalisasi. Sebab, pendangkalan dan penyempitan yang terjadi menyebabkan kawasan yang dilalui alur Sungai Deli kerap menjadi langganan banjir. Dikatakan Akhyar, Pemko Medan selama ini tidak dapat melakukan normalisasi meski memiliki peralatan yang sangat mendukung dilakukannya normalisasi.
"Pemko Medan tidak dapat melakukan normalisasi, sebab itu bukan wewenang kita melainkan BWS Sumatera II. Alhamdulillah, berkat upaya yang dilakukan selama ini akhirnya normalisasi dapat dilakukan dengan melibatkan pihak terkait. Semoga normalisasi yang dilakukan dapat mengatasi banjir yang selama ini terjadi," ungkap Wakil Wali Kota.
Selanjutnya jelas Akhyar, ada 93 KK yang mengklaim ada tanah dan rumah mereka yang masuk dalam sepadan sungai yang akan dilebarkan. Klaim itu bilang Akhyar, segera ditindaklanjuti. "Kita segera ukur ulang untuk memastikannya!" tegasnya. (Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan).
Gubsu Edy Rahmayadi bersama Wali Kota Medan Drs. H.T. Dzulmi Eldin S, M.Si,M.H dihadiri Wakil Wali Kota, Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si beserta unsur Forkopimda Sumut dan Kota Medan menormalisasi Sungai Bedera yang melintasi Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang, Selasa (20/8) petang. Normalisasi dan pelebaran Sungai ini dimulai dari kawasan Jalan Asrama, tepatnya kawasan Pergudangan Paragon.
Gubsu dan Wakil Wali Kota menyaksikan langsung pengorekan Sungai Bedera dengan menggunakan satu unit long AMP milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II. Pengorekan sungai yang dilakukan dalam rangka mengatasi banjir juga disaksikan ratusan warga sekitar yang selama ini menjadi langganan banjir akibat Sungai Bedera telah mengalami penyempitan dan pendangkalan.
Selain pengorekan, long arm juga merubuhkan pagar seng milik warga yang didirikan persis di pinggiran Sungai Bedera. Tidak hanya pagar seng, long arm juga menghancurkan bangunan liar yang juga didirikan di pinggiran sungai. Normalisasi yang dilakukan ini melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dari Pemerintah Provinsi Sumut, Pemko Medan BWS Sumatera II serta dibantu personel dari Kodam I/BB. Proses normalisasi berjalan dengan lancar, tanpa kesulitan long arm pun melakukan pendalaman dan pelebaran. Tanah bercampur lumpur hasil pengorekan selanjutnya ditumpukkan untuk selanjutnya diratakan.
Menurut Gubsu, normalisasi dilakukan guna mengatasi banjir yang selama ini terjadi. Tidak hanya Sungai Bedera, ada 8 sungai lagi yang menyusul akan dinormalisasi. Namun sebagai langkah awal, Sungai Bedera yang dinormalisasi karena pendangkalan dan penyempitan yang terjadi cukup parah. Dengan normalisasi yang dilakukan diharapkan dapat mengatasi banjir yang selama ini terjadi. "Kalau rumah saya banjir, saya tidak masalah tapi kalau rumah warga yang kebanjiran justru saya yang kewalahan. Itu karena saya sayang warga Sumut, terutama Kota Medan karena Medan ibukota provinsi Sumut," kata Gubsu.
Dengan dimulainya normalisasi Gubsu berharap sampai tahun 2022, seluruh sungai yang ada di Kota Medan bersih sehingga nyaman dipergunakan. "Ada 9 sungai di Kota Medan yang harus segera ditangani. BWS telah menyiapkan anggaran Rp.1 triliun. Anak cucu kita harus hidup sehat. Siapa pun tidak boleh mengganggu. Kalau ada yang terganggu, segera bicarakan dengan saya," tegasnya.
Wakil Wali Kota Medan sangat bersyukur karena Sungai Bedera akhirnya dinormalisasi. Sebab, pendangkalan dan penyempitan yang terjadi menyebabkan kawasan yang dilalui alur Sungai Deli kerap menjadi langganan banjir. Dikatakan Akhyar, Pemko Medan selama ini tidak dapat melakukan normalisasi meski memiliki peralatan yang sangat mendukung dilakukannya normalisasi.
"Pemko Medan tidak dapat melakukan normalisasi, sebab itu bukan wewenang kita melainkan BWS Sumatera II. Alhamdulillah, berkat upaya yang dilakukan selama ini akhirnya normalisasi dapat dilakukan dengan melibatkan pihak terkait. Semoga normalisasi yang dilakukan dapat mengatasi banjir yang selama ini terjadi," ungkap Wakil Wali Kota.
Selanjutnya jelas Akhyar, ada 93 KK yang mengklaim ada tanah dan rumah mereka yang masuk dalam sepadan sungai yang akan dilebarkan. Klaim itu bilang Akhyar, segera ditindaklanjuti. "Kita segera ukur ulang untuk memastikannya!" tegasnya. (Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan).
Post a Comment